Mahasiswa Protes Aksi Represif Polisi ke Pendemo, Polres Kediri Bilang Begini

- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Ia juga memastikan bahwa setiap pelaksanaan pengamanan unjuk rasa tidak boleh memukul, tidak boleh menganiaya dan tidak boleh menggunakan gas air mata.
"Itu SOP, tidak boleh membawa senjata api jelas. Saya tidak melihat adanya pemukulan. Saya tidak melihat," tegasnya.
Disinggung perihal mahasiswa yang mengalami luka-luka, AKBP Abraham menegaskan adanya korban tersebut hanya klaim sepihak dari mahasiswa. Karena sekali lagi sudah melakukan pengamanan dengan SOP.
"Saya tidak melihat, itu kan versi mereka," tegasnya.
Dirinya mengaku ada sedikit ketidaknyamanan, karena kejadian di DPRD ada yang mengawali dengan melempari batu. Ia mengetahui dari peserta aksi sendiri keluar-masuk melempari anggota polisi.
"Bersyukur saya sebagai pengendali menjaga kestabilan emosi kita laksanakan sesuai dengan SOP yang ada akan bisa melihat ada polwan kita tampilkan agar humanis. Negosiator malah dituju tunjuk tadi marah-marah tetapi kita tetap tabah tetap melayani," ujar AKBP Abraham.
AKBP Abraham menerangkan lemparan lemparan silih berganti kepada anggota polisi dan dirinya di atas mobil komando masih tenang. Namun, menjelang magrib karena sudah ingin memasuki kantor DPRD sehingga aparat melakukan tindak.