Akibat Kemarau Panjang, Debit Air di Telaga Sarangan Turun Drastis

Telaga Sarangan Magetan tampak mengering.
Sumber :
  • Istimewa

Meski kondisi ini mengganggu kenyamanan wisatawan, beberapa anak-anak justru terlihat memanfaatkannya untuk bermain di area yang biasanya terendam air.

Di tengah kondisi tersebut, Telaga Sarangan masih menjadi sumber air penting bagi lahan pertanian di sekitarnya. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Magetan, Yuli Iswahyudi, menjelaskan bahwa pintu air telaga masih dibuka untuk kebutuhan irigasi. 

"Saat ini, elevasi air di telaga mencapai 10,30 meter kubik, sementara ambang batas minimal adalah 7 meter kubik. Masih ada sisa 3,30 meter kubik yang bisa dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian warga dan pabrik gula Redjosari," jelas Yuli.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa kondisi ini perlu terus dipantau. Jika air terus berkurang, dikhawatirkan dampaknya akan meluas ke berbagai sektor.

Yuli menyatakan bahwa jika kemarau terus berlanjut, debit air yang semakin rendah bisa membahayakan sektor pariwisata dan pertanian di sekitar Telaga Sarangan. 

"Telaga tidak lagi terlihat indah, dan pengelola perahu harus lebih hati-hati agar perahu tidak kandas. Semoga hujan segera turun, meski beberapa daerah tetangga sudah mulai mengalami hujan lebat," ujarnya.

Wisatawan dan masyarakat sekitar Telaga Sarangan berharap agar hujan segera datang, sehingga telaga bisa kembali ke kondisi normal dan keindahannya dapat dinikmati seperti sedia kala.