Diperkosa dan Video Mesum Disebar Pria Kenal di Medsos, Siswi SMP di Surabaya Trauma

Ilustrasi penganiayaan perempuan.
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

Seiring berjalannya waktu, ancaman pelaku menyebar video menjadi kenyataan. Pelaku menyebarkan video tersebut hingga beredar di lingkungan sekolah korban.

Akibatnya, korban mengalami trauma berat dan enggan kembali ke sekolah. Saat ini, korban sudah dipindahkan ke sekolah lain.

Namun, itu tidak sepenuhnya menjadi solusi. Korban kembali menjadi sasaran perundungan di sekolah barunya, sehingga SL harus selalu mendampingi anaknya agar tetap kuat.

"Setelah pindah sekolah, anak saya kembali di-bully. Pemkot Surabaya sudah mendatangi sekolah untuk mengawasi murid-murid," ungkap SL.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Surabaya pada Kamis, 25 Juli 2024. SL berharap pihak kepolisian segera menyelesaikan kasus ini, karena tidak ada itikad baik dari keluarga pelaku.

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi, mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang ditangani Unit PPA dan sudah memasuki tahap penyidikan.

“Kasus ini sudah ditangani dan sekarang dalam proses penyidikan. Penyelesaiannya masih terus berjalan,” kata Haryoko.