Dishub Beserta Tim Gabungan Lakukan Tes Urine dan RamChek di Terminal

Pemeriksaan tes urine sopir bus AKAP
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Jatim – Hingar bingar bus Angkutan Antarkota Antarprovinsi (AKAP) dan Angkutan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) sempat tersendat beberapa menit di Terminal Gayatri. Belasan tim gabungan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tulungagung, BNN Tulungagung serta Satlantas Polres Tulungagung menggelar 'RamChek' dan tes urine.

Salah satu penumpang, Frisma (29) mengaku merasa lebih tenang dan mantap memilih moda transportasi umum yaitu bus. Ia yang dari Pulau Dewata dan akan ke Ponorogo ini berharap kegiatan seperti ini tidak hanya diselenggarakan pada momen mendekati tahun baru ataupun mudik.

"Jadi merasa aman dan tidak was-was. Selain pengemudi sopir, pun juga faktor kendaraan menjadi hal yang sangat urgen, Mas," ungkap Frisma, Kamis 15 Desember 2022.

Sementara, Kabid Keselamatan Jalan Dishub Tulungagung, Wijanarko mengungkapkan selain memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan dalam RamChek tersebut juga memeriksa unsur teknis. Mulai pengecekan pengereman, badan kendaraan, kondisi ban, perlengkapan, lampu penerangan, klaskson, dan seterunya.

RamChek tersebut berdasarkan rapat jajaran Dirlantas Polda Jatim dibantu Dirjen Kementerian Perhubungan yang mana memberikan kenyamanan pemudik natal dan tahun baru 2023.

"Serta memberikan kenyamanan kepada masyarakat, aman, lancar tertib dan terkendali," ungkap Wijanarko.

Pengeceken tersebut berdasarkan semua trayek tanpa terkecuali. Hasilnya, tidak ada pelanggaran yang berarti, sehingga bisa ditarik kesimpulan ada kesiapan dari armada perusahaan otobus (PO) yang mengoperasikan. 

"Ini setiap hari sudah dilaksanakan dengan kementerian terminal Tipe-A Gayatri," bebernya.

Selaras, Kanit Kamsel Satlantas Polres Tulungagung, Inspektur Polisi Dua Kikis Agung Dwi Husodo menuturkan pemeriksaan dari pihak kepolisian. Pertama, kelengkapan surat surat. Kedua, pihaknya memberikan imbauan mengingat kemarin terjadi kecelakaan di Sarangan Magetan yang mengakibatkan tujuh orang meninggal.

Imbauan yang diberikan kepolisian dengan memberikan wawasan. Terlebih kepada sopir dan kondektur bus dengan trayek-trayek luar kota, termasuk mengimbaukan untuk etika berkendara.

"Himbauan terkait sopan santun dipakai ketika berada di jalan. Sementara untuk bus pariwisata alhamdulillah kita cek. Aman semua. Surat-surat izin semuanya lengkap tidak ada pelanggaran," terang IPDA Kikis.

Tampak sopir dan kondektur kooperatif dan  menyambut baik adanya pengecekan tersebut. Selain untuk mengingatkan armada PO, juga sebagai uji kualitas dan penumpang lebih percaya dengan armada yang dimiliki.

Sementara cek urine yang dilakukan bersamaan itu, ada sebanyak 10 sample acak. Tes urin tersebut  dilakukan kepada sopir maupun kondektur yang kemungkinan menggunakan obat terlarang dalam menjalankan kerja sebagai dopping.