Ketua DPRD Sumenep Menghilang Saat Didemo, Aktivis PMII Sisir Tiap Ruangan

Aktivis PMII saat aksi demo di gedung DPRD Sumenep
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

 

Bukan hanya pemalakan. Hulil menyebut tindakan H Zainal saat melakukan penggerebekan terhadap delapan orang PSK telah mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, penggerebekan delapan perempuan itu direkam, lalu disebar ke media sosial tanpa melakukan sensor terhadap wajah mereka.

“PSK itu juga manusia, privasi dan kehormatannya juga harus dijaga. Mereka manusia seperti kita. Mereka bekerja seperti itu karena tuntutan ekonomi, mungkin itu pekerjaan kotor, tapi bukan berarti mereka harus dihinakan, mereka juga punya keluarga,” tegasnya.

Karena itu, para aktivis PMII mendesak politisi PDI Perjuangan itu untuk meminta maaf secara terbuka.

Isu lain yang menjadi sorotan dalam aksi itu adalah kapasitas salah satu Wakil Ketua DPRD Sumenep H Dulsiam, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dulsiam diduga terlibat dalam pembuatan ijazah palsu milik salah satu kepala desa di Sumenep.

“Kemarin waktu pelantikan, ketua (H Zainal) sempat menyinggung memajukan pendidikan, bagaimana bisa memajukan kalau dia sendiri membiarkan wakilnya terlibat dalam pemalsuan ijazah,” pungkasnya.