Abdullah Muhdi Dapat Gelar Kehormatan Majelis Dzikir Kyai Ageng Basyariyah Madiun
- VIVA Jatim/A Toriq A
Surabaya, VIVA Jatim - Momentum Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November bertujuan merefleksikan diri untuk mengenang jasa para pahlawan dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Tidak seperti halnya upacara di lokasi makam Pahlawan, banyak cara dalam memperingati hari bersejarah ini. Salah satunya dengan shalawatan dan ngaji bersama seperti yang dilakukan Majelis Budaya Ngaji Shalawat dan Dzikir Kyai Ageng Basyariyah Madiun.
Jamaah Majelis Budaya Ngaji Shalawat dan Dzikir Kiai Ageng Basyariyah bekerja sama dengan DPRD Jatim menggelar acara demikian untuk memperingati Hari Santri dan Hari Pahlawan dengan dihadiri lebih dari 1000 jamaah dari 30 group Majelis Gembrung.
Dalam kesempatan itu pula, Anggota DPRD Jatim Abdullah Muhdi dianugerahi warga kehormatan jamaah Majelis Budaya Ngaji Shalawat dan Dzikir Kiai Ageng Basyariyah.
Dalam sambutannya, Muhdi menyampaikan bahwa tradisi, khususnya hasil dari akulturasi nilai Islam dan budaya lokal penting untuk dilestarikan. Campur tangan pemerintah dalam menjaga kelestarian budaya positif dikatakannya sangat dibutuhkan agar keberlangsungan budaya Jawa Timur-an tetap eksis di tengah desakan budaya luar.
"Kami berharap majelis dan shalawat Gembrung ini tetap dilestarikan dan dilindungi baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten," kata Abdullah Muhdi, pada Minggu 10 September 2024 malam.
Anggota Komisi A DPRD Jatim ini menilai, penanaman kesadaran akan budaya lokal harus dilakukan sedini mungkin. Bahkan jika perlu diajarkan di sekolah sebagai materi muatan lokal.