HIPMI Jatim Siap Bantu Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim-Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim, Ahmad Salim Assegaf siap membantu pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Meskipun Ahmad Salim mengakui dibutuhkan kerja keras karena kondisi ekonomi yang sedang tidak menentu.
Ahmad Salim mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ekonomi tak menentu dan itu sangat mengganggu target pemerintah menggenjot ekonomi tumbuh 8 persen. Menurit Ahmad Salim, situasi tersebut juga terjadi di Jatim.
"Untuk mencapai target pertumbuhan 8% yang dibutuhkan adalah kolaborasi dan kerja keras semua pihak," ujarnya.
Sebanyak 200 pengurus BPD HIPMI Jawa Timur periode 2025-2028 yang dinahkodai oleh Ahmad Salim Assegaf resmi dilantik oleh Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat 17 Januari 2025.
Selain dihadiri Ketua Umum BPP HIPMI dan sejumlah Ketua Umum BPD HIPMI dari berbagai provinsi, pelantikan juga dihadiri oleh PJ Gubernur Jawa Jawa Timur Adhy Karyono, Wakil Gubernur Jatim terpilih Emil Elestianto Dardak, Ketua KONI Jatim M. Nabil, Ketua Umum HIPMI Jatim periode 2021-2024 Rois Sunandar Maming dan Ketua Kadin Surabaya H.M. Ali Affandi LNM.
Lebih lanjut, Ahmad Salim menegaskan HIPMI Jatim siap mendukung seluruh program pemerintah Jawa Timur. Ia berkomitmen mencetak pengusaha-pengusaha yang ada di Jawa Timur untuk berperan aktif, bergandengan tangan menciptakan lapangan pekerjaan untuk meningkatkan ekonomi hingga bisa mensejahterakan masyarakat.
"Ini adalah semangat kita bersama-sama untuk berperan aktif menciptakan kondisi ekonomi yang stabil di Jawa Timur," katanya.
Ahmad Salim menambahkan HIPMI Jatim juga akan menciptakan kolaborasi konkrit untuk masyarakat. Setelah pelantikan, Ahmad Salim akan langsung melakukan konsolidasi organisasi. Kemudian akan membuat program kerja konkrit dan ramping.
"Enjoy-enjoy aja tapi bisa berdampak untuk kita semua sebagai pengusaha muda, berdampak untuk organisasi kita tercinta dan tentu juga berdampak untuk masyarakat di Jawa Timur. Itu yang paling penting," tegasnya.
Ketum BPP HIPMI Akbar Himawan Bukhori berpesan agar pengurus yang baru dilantik tersebut bisa memaksimalkan kesempatan untuk bisa menterjemahkan program-program dari pemerintah pusat yang turunannya inline ke pemerintah daerah.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi yang ada di Jawa Timur hampir mirip dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Di triwulan ketiga pertumbuhan ekonominya mencapai 4,91 persen dan hampir sama dengan pertemuan ekonomi nasional yang tumbuh di rata-rata 5 persen.
"Neraca perdagangan kita surplus dan inflasi juga tetap terjaga. Potret ini sama dirasakan oleh pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur untuk itu menjadi PR kita bersama untuk bisa mewujudkan apa yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat yaitu pertumbuhan ekonomi 8%," kata Akbar Himawan.
PR tersebut, lanjutnya, memang tidak mudah. Tetapi dengan optimisme yang dibangun, maka para pengusaha utamanya HIPMI bisa menterjemahkan dan mengeksekusi program-program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi 8 persen.
"Pemerintah sudah menyiapkan regulasinya, tinggal melihat apakah HIPMI mampu menterjemahkan dan mengeksekusi program-program dari pemerintah," katanya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, ada sejumlah program prioritas pemerintah, yaitu program ketahanan energi dan program ketahanan pangan di mana Jawa Timur juga menjadi lumbung pertanian.
"Di sektor hilirisasi yang belum optimal, Jawa Timur juga mempunyai potensi yang sangat luar biasa yang belum tereksploitasi dengan baik. Potensi ini harus digali, dieksploitasi sedemikian rupa sehingga menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi kita," ungkapnya.
Dan yang terakhir adalah sektor UMKM. HIPMI miliki komitmen kuat untuk selalu menggelorakan UMKM. Karena UMKM adalah backbone pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Jangan pernah melupakan UMKM. Dan kami meminta kepada pemerintah pusat, kepada pemerintah Jawa Timur untuk bisa memberikan affirmatif action kepada teman-teman UMKM yang ada di Jawa Timur," tegasnya.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menilai kolabirasi antara HIPMI dengan pemerintah sangat dibutuhkan. Adhy mengaku HIPMI tidak pernah absen untuk bisa berkontribusi secara penuh dalam pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
"Di setiap misi dagang, HIPMI tidak pernah absen, baik misi dagang antar provinsi maupun di luar negeri dan hampir semua transaksi perdagangan kita selalu surplus," ungkap Adhy.