Empat Pelajar Mojokerto Meninggal Terseret Ombak, Pemprov Jatim Akan Evaluasi Kegiatan Outing Class

Pj Gubernur Jatim Bertakziah ke Keluarga Korban
Sumber :
  • Pemprov Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim-Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono akan mengevaluasi outing class agar peristiwa tenggelamnya pelajar SMP Negeri 7 Kota Mojokerto karena terseret ombak di Pantai Drini, Gunung Kidul tak terjadi lagi. Empat pelajar meninggal dalam persitiwa tersebut.

Adhy bertakziah kepada keluarga empat pelajar yang meninggal terseret ombak Pantai Drini, Kamis, 30 Januari 2025. Bersama Pj Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah (PD) Provinsi Jatim terkait, Adhy secara langsung menyampaikan duka cita kepada orangtua dan keluarga korban.

"Pertama-tama, kami atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut prihatin dan turut berduka cita atas musibah ini. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya.

Adhy juga berkesempatan mengikuti dzikir dan tahlil untuk mendoakan para korban. Selain dukungan moril, ia juga menyerahkan santunan berupa uang tunai sebesar Rp10 juta untuk masing-masing korban, paket sembako, serta tambahan Rp5 juta dari DPRD Jawa Timur.

Adhy pun akan melakukan evaluasi terhadap program-program seperti study tour maupun karyawisata atau outing class. Adapun hal yang menjadi perhatian ialah destinasi yang dituju harus dipastikan keamanannya terlebih kegiatan outing class ini dilakukan di musim penghujan.

"Pertama, kita pastikan destinasi yang akan dituju betul-betul aman. Apalagi pada musim rawan bencana hidrometeorologi seperti ini yang punya potensi sangat besar, termasuk gelombang tinggi. Sehingga yang harus dilakukan adalah menghindari tempat-tempat wisata yang berisiko hidrometeorologi yang tinggi," ujarnya.

Menurut Adhy, program karyawisata pada dasarnya baik untuk perkembangan dan pendidikan siswa-siswi. Meski begitu, keamanan dan keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama. Pihak sekolah harus memastikan siswanya terjami keamanannya di tempat mereka bermain.

"Harus benar-benar terjadwal dengan kondusif termasuk memperhatikan waktu istirahat siswa. Setiap sekolah tentunya harus memperhatikan keselamatan dan keamanan dari sebuah perjalanan," imbuh dia.

Evaluasi program ini, lanjut Adhy, bukan hanya berlaku di Mojokerto saja, namun juga untuk seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Ia berharap ke depan karyawisata seperti ini akan lebih aman dari segi pengawasan, pendampingan, dan pemilihan destinasi.

"Tentunya kami minta semua baik Dinas Pendidikan maupun kepala sekolah bisa memperhatikan ini. Termasuk penggunaan kendaraan harus diperhatikan kelayakannya, jangan hanya karena harga murah," pungkas Adhy.

Sebagai informasi, sebanyak 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta saat mengikuti program outing class Selasa, 28, Januari 2025. Sebanyak sembilan orang berhasil diselamatkan, sedangkan empat orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.