Emas Turun Tertekan Kenaikan Dolar AS dan Kekhawatiran Perang Dagang Global
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim –Harga emas internasional mengalami penurunan pada awal sesi perdagangan Asia pada Senin, 3 Februari 2025. Penurunan ini disebabkan oleh penguatan dolar AS yang terpicu oleh meningkatnya kekhawatiran terkait perang dagang global, menyusul keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang memberlakukan tarif besar-besaran terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok pada akhir pekan lalu.
Melansir dari VIVA, harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi US$2.784,84 per ons pada pukul 01.13 GMT atau 08.13 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga turun 0,3 persen, mencapai US$2.825,80 per ons.
Keputusan Trump untuk mengenakan tarif 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko serta tarif 10 persen pada barang-barang dari Tiongkok mulai hari Selasa, 4 Februari, semakin memicu ketidakpastian ekonomi global.
Sebagai respons, Kanada dan Meksiko memutuskan untuk melakukan pembalasan dengan mengenakan tarif 25 persen terhadap barang-barang AS. Sementara itu, Tiongkok mengumumkan rencana untuk menantang tarif tersebut di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengambil langkah pembalasan yang belum diumumkan secara rinci.
Rencana tarif yang diterapkan Trump ini secara luas dianggap dapat meningkatkan inflasi, yang pada gilirannya dapat mendorong permintaan terhadap safe-haven seperti emas batangan.
Emas sendiri selama ini dipandang sebagai lindung nilai terhadap tekanan inflasi dan ketidakpastian geopolitik, sehingga harga emas cenderung naik ketika kondisi ekonomi global tidak menentu.
Di pasar domestik, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga mencatatkan penurunan. Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam dibanderol seharga Rp 1.621.000 per gram, turun Rp 3.000 dibandingkan dengan harga kemarin yang sempat mencatatkan rekor tertinggi.