Ratusan Warga di Trenggalek Nyekar Bareng Sambut Bulan Suci Ramadan
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim –Ratusan warga Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, berbondong-bondong menuju makam desa untuk mengikuti tradisi 'Nyekar Bareng'. Ziarah kubur kepada leluhur menjelang Bulan Suci Ramadan ini telah menjadi tradisi turun-temurun yang dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Puput Supriyanto (54), salah seorang warga Dusun Dempok Desa Karanganom, menyampaikan kebahagiaannya atas terselenggaranya acara 'Nyekar Bareng' yang digelar secara bersama-sama. Ia mengungkapkan bahwa acara ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengikuti kegiatan dengan khusyuk dan penuh khidmat.
"Alhamdulillah acara Nyekar Bareng ini yang diadakan di Karanganom berjalan dengan bagus, rapi dan aman," ujar Puput Supriyanto usai kegiatan, Minggu, 23 Februari 2025.
Puput menjelaskan warga sangat antusias mengikuti sejak pukul 06.30 WIB hingga selesai. Tidak hanya dari dalam desa, melainkan juga dari luar desa yang makam leluhur atau sanak saudara dimakamkan di makam desa tersebut.
"Warga sangat antusias tadi ada dari warga luar Karanganom, ada leluhur yang dimakamkan ada disini atau sanak saudara luar Karangangom. Alhamdulillah banyak yang hadir," paparnya.
Ia berharap kedepan bisa terus berjalan acara seperti ini. Kekompakan baik dari ulama dan umaro' atau pemerintah setempat menjadi modal kebersamaan yang saling menguatkan.
"Kami rasa hampir tidak ada kekurangan. Bagus antara IPNU, NU berkumpul jadi satu didukung tokoh masyarakat, warga, perangkat desa berkumpul Alhamdulillah terselenggara dengan baik," pungkasnya.
Senada, Ketua NU Karanganom, Mochamad Kamali mengatakan rangkaian acara sejak usai Salat Subuh. Berupa mengkhatamkan Al-Qur'an 30 juz yang dibaca oleh perwakilan 4 wilayah se-Desa Karanganom.
Selanjutnya pembacaan Surat Yasin, pembacaan tahlil, dan doa. Doa sebanyak 4 kali dipanjatkan oleh masing-masing tokoh sepuh dari wilayah.
"Kita Qotmil Qur'an mengkhatamkan bersama sama dengan masyarakat. Lalu alu kita tahlil mengirim doa ke leluhur pendahulu kita. Alhamdulillah dengan khusuk dsn ikhlas telah selesai," beber Mochamad Kamali.
Kamali bersyukur semangat dan antusias masyarakat sangat besar serta penuh harapan. Mudahan-mudahan alaman yang sudah baik ini harus selalu ditingkatkan. Sebab sudah menjadi ajaran leluhur dan ulama mengharapkan ridho Allah SWT
"Sekaligus sebagai tanda kita birrul walidain berbuat baik kepada orang tua dan para pendahulu leluhur kita," imbuhnya.
Pria yang juga anggota MUI Kecamatan Durenan ini menjelaskan Nyekar Bareng sudah berjalan dua tahun. Ia berharap kedepan selalu bertambah baik dan menambah berkah bagi kehidupan.
Tak hanya itu, acara ini juga mengembangkan rasa gotong royong, ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam), ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia) dan wathaniyah (persaudaraan berbangsa).
"Menjalin persahabatan persaudaraan antara kaum muslimin dan masyarakat semua. Meneruskan tradisi yanh sudah baik Kita lestarikan. Serta mengambil yang lebih manfaat lebih baik untuk kedepan," tandasnya.
Acara selesai pukul 08.30 WIB, ratusan masyarakat yang ikut berziarah menghadap langsung makam keluarga tercinta langsung menaburkan bunga. Tak hanya orang dewasa, anak kecil ikut diajak oleh keluarga untuk mengenalkan makam leluhur yang sudah wafat.