Senyum Petani Nanas Kediri, Hasil Meningkat 'Program Makmur' Pakai Pupuk Non Subsidi
- Madchan Jazuli
Dwi melanjutkan khusus terkait pupuk sesuai Permentan Nomor 10 Tahun 2022 nanas tidak termasuk komoditas yang mendapatkan pupuk bersubsidi. Pengurangan pupuk kimia dengan pemanfaatan pupuk hayati, pemanfaatan limbah pertanian atau peternakan untuk bahan pupuk organik.
Lokasi 1 di BPP Ngancar 7 di kelompok tani. Dengan rincian Desa Sempu, Manggis, Pandantoyo. Lalu Desa Babadan 2 titik serta Desa Ngancar Kecamatan Ngancar.
"Satu titik lagi di Desa Wonorejo Trisulo Kecamatan Plosoklaten," paparnya.
Dwi melanjutkan akhir tahun 2022, pihaknya adakan pertemuan sosialisasi terhadap perwakilan petani di Kecamatan Ngancar karena nanas tidak mendapat alokasi pupuk bersubsidi.
Waktu itu, beliau mengaku ada beberapa alternatif yakni penggunaan pupuk kimia non subsidi. Lalu pupuk organik cair dari urine sapi, pupuk organik padat serta Pupuk AB Mik.
Dengan berjalannya waktu, Dwi mengatakan yang paling diminati petani adalah pupuk non subsidi, organik cair, organik padat.
"Untuk pupuk organik cair yg semula percontohan di BPP Ngancar, sudah berkembang ke lokasi2 lainnya. Pupuk organik ini bisa menjadi substitusi atau mengurangi penggunaan pupuk kimia," tandasnya.
Sebagaimana dalam tahun 2024 kemarin, Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia meluncurkan program Kampung Makmur untuk komoditas nanas di Desa Sempu.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo melalui SVP Mitra Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso dalam acara tersebut mengatakan pendampingan ini sebagai langkah perusahaan guna mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani nanas di Kediri.