Lagi, Petasan Jatuh dari Balon Udara Rusak Rumah di Tulungagung

- Madchan Jazuli
Tulungagung, VIVA Jatim-Setelah insiden di Desa Gandong, kali ini terulang kembali petasan jatuh yang dikaitkan ke balon udara merusak satu rumah, Minggu, 13 April 2025. Kejadian tersebut terjadi di RT 5 RW 03 Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung Tulungagung.
Salah satu saksi sekaligus pemilik rumah Marsini menerangkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 06.30 WIB pagi. Balon tersebut terlihat dari arah barat daya. Saat itu, Ia tengah menyapu halaman rumah. Ia kemudian melihat petasan kecil-kecil mulai meledak dengan posisi balon tidak terlalu tinggi.
Wanita berusia 59 tahun ini mengungkapkan petasa pertama meledak saat berada di atas rumah almarhum Sekretaris Desa setempat. Kemudian ledakan kedua ketika mendekat ke rumah Marsini.
"Saya masih di depan rumah, saya mulai takut karena besar suaranya. Nah yang ketiga itu besar sekali, saya tidak tahu rumah kejatuhan. Saya tahu malah dari tetangga sebelah kalau rumah saya hancur," ujar Marsini kepada awak media, Minggu, 13 April 2025.
Ia menambahkan setelah dicek, ternyata plafon rumah depan ikut rontok. Pun juga di dalam kamar rusak dan menyebabkan atap ruma dari genteng bolong.
"Begitu melihat ke dalam di kamar juga. Yang rusak genteng atas kamar itu, plafon seluruh rumah ini pada retak pinggiran plafon. Ikut hancur, tidak karena sudah siang, setengah 7 sudah keluar," paparnya.
Polisi yang tiba di lokasi langsung mengamankan tempat kejadian perkara untuk proses olah TKP. Tak berselang lama Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung tiba dan mengambil beberapa barang bukti, termasuk sisa petasan yang hancur dan plastik balon kecil atau parasut.
Pengamatan VIVA Jatim, genteng atap rumah hancur di bagian kamar milik Marsini. Diduga petasan berukuran besar menembus genteng dan plafon membuat kamar pemilik rumah bolong.
Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung bersama jajaran polisi yang dipimpin oleh Kapolsek Bandung, Ajun Komisaris Polisi Anwari usai olah TKP selesai, langsung menemukan lokasi awal penerbangan.
Lokasi penerbangan tersebut berada di jalan area persawahan, Dusun Bakah, Desa Mergayu Kecamatan Bandung. Lokasinya hanya beberapa ratus meter dari lokasi kejadian jatuhnya petasan.
AKP Anwari sedih dengan kejadian tersebut. Padahal sebelumnya telah dilakukan operasi besar-besad untuk menghindari kejadian tersebut terjadi. Hasilnya, hampir 15 balon udara dengan rata-rata panjang 20 meter dan petasan satu karung.
"Saya boleh mengatakan bahwa (Kecamatan) Bandung hari ini darurat petasan dan balon udara. Kemarin sudah cukup luar biasa. Petasan kita dapatkan satu sak kemarin sudah di rilis polres," kata AKP Anwari.
Sebelumnya AKP Anwari mengatakan usai kejadian di Desa Gandong awal April kemarin, masyarakat tampaknya tidak kapok. Sehingga terulang kembali di wilayah Kecamatan Bandung yang merusak rumah.
"Kami sudah lakukan lidik adanya penaikan balon udara. Saat ini sudah di lokasi tempat penaikan balon udara dan mengaitkan dengan petasan. Dari lokasi diperkirakan hampir 500 meter dari jatuhnya balon udara," imbuhhya.
Untuk total kerugian, AKP Anwari menyebutkan setidaknya Rp 30 sampai 35 juta rupiah. Karena kerusakan yang ditumbulkan merusak genteng hingga perabotan di dalam kamar.
"Estimasi kerugian antara 30 sampai 35 JT mengingat ada beberapa tempat perlu perbaikan total. Mulai genteng, kayu, plafon dan bahkan barang yang ada di bawah kasur, dipan ruang tamu rusak parah," pungkasnya.