Bermula dari Hobi, Cerita 3 Warga Mojokerto Ini Hasilkan Pundi-Pundi Uang dari Rakitannya
- Nur Faishal/ Jatim Viva
"Hobi dan pembuat itu beda. Kadang pembuat malah tidak sempat main. Tapi pecinta aero modelling sebenarnya ingin membuat sendiri, kendalanya ya keterbatasan waktu," timpalnya sambil tersenyum.
Dari situlah Rianto, Farid, dan Bagus yang memiliki bekal pengetahuan kelistrikan dan teknologi memanfaatkan peluang merakit sendiri. Proses perakitan, mulai dari membuat bodi pesawat hingga perangkat apa saja yang akan digunakan mereka pelajari melalui internet.
Bodi miniatur pesawat dibuat dengan styrofoam bekas wadah buah. Namun ada juga barang yang dibeli pabrikan, khususnya untuk elektroniknya. Mereka mendatang perangkat elektrik impor. Kategori pesawat yang dibuat bermacam-macam. Antara lain, glider, trainer, sport, aerobatic, dan jet.
Setiap kategori memiliki karakteristik terbang yang berbeda-beda. Misalnya, glider didesain untuk terbang stabil, serta mampu gliding (meluncur) ketika mesin dimatikan, namun relatif lambat. Sedangkan trainer dapat bermanuver dengan sangat lincah serta kecepatan tinggi namun tidak stabil dan tidak dapat gliding ketika mesin dimatikan.
Perangkat elektrik yang dipasang di dalam pesawat aero modelling terdapat 5 item. Yakni, motor penggerak, electronic speed controller, rceiver, batrei, dan servo. Kemudian ditambah transmiter atau remote cotral yang digunakan pilot darat.
Satu unit pesawat aero modelling yang dibuat mampu terbang hingga jarak 5 kilometer dan ketinggian 500 meter. Durasi penerbangan mencapai 5 samapi 7 menit. Namun, tergantung dari perangkat elektrik dan jenis remote control yang digunakan.
Rianto dan teman-temannya juga memperbarui kamampuan setiap pesawat, menyesuaikan keinginan setiap pemasan.