Kabar Gembira bagi Ketua OSIS dan Hafiz Quran, akan Ada Kuota Khusus Masuk SMA/SMK
- Yudha Fury/Viva Jatim
Jatim – Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur akan memberikan kuota khusus bagi ketua OSIS, Hafiz Quran serta Program ADEM dan Repatriasi Papua dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2023 Juni mendatang. Hal ini dilakukan demi memunculkan lulusan yang bisa menjadi pemimpin hebat.
Plt Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi menjelaskan bahwa secara teknis aturan PPDB 2023 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Ada beberapa hal baru yang dimasukkan dalam PPDB tahun ini, yang di antaranya adalah kuota khusus untuk ketua OSIS.
Kriteria ini dibuat seiring dengan realitas saat ini, dimana pemimpin hebat yang akan memajukan negeri ini sangatlah dibutuhkan.
"Negeri kita butuh pemimpin hebat di masa depan. Kami melihat ketua OSIS SMA itu kebanyakan SMP nya menjadi ketua OSIS," ujar Wahid, Jumat 3 Maret 2023.
Wahid menambahkan kebijakan tersebut diadopsi dari kebijakan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memberikan kuota khusus untuk calon mahasiswa yang saat berada di sekolah menengah atas atau kejuruan (SMA/SMK) menjadi Ketua OSIS,
"Selain itu, ada jalur afirmasi pendidikan menengah (ADEM) yang diperuntukkan bagi anak-anak juga bagi anak-anak pekerja migran Indonesia," tambahnya.
Wahid juga menyebut ada kebijakan baru soal jalur anak tenaga kesehatan (nakes). Tahun ini aturan tersebut dikerucutkan.
"Yang sebelumnya berlaku bagi anak nakes secara umum, tahun ini aturan itu hanya berlaku bagi anak nakes yang orangtuanya menjadi korban meninggal dalam pandemi Covid-19," lanjut Wahid.
Sementara itu, Kepala Teknologi Informasi dan Teknologi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdi menyebut jalur ketua OSIS tersebut akan masuk jalur prestasi nonon akademik bersamaan dengan jalur Hafidz Quran.
Nantinya, setiap sekolah hanya dapat menerima satu siswa baru untuk kuota khusus Ketua OSIS dan Hafidz Quran. Jika pendaftar, lebih dari satu maka akan dilakukan proses seleksi. Ini meliputi sertifikat kejuaraan bagi kuota Ketua OSIS, karena hitungan poin. Jika poin sama, maka akan dilihat indeks SMP asal.
"Di sistem akan dipublish indeks dan akreditasi sekolah. Sehingga masyarakat tidak menerka-nerka. Tapi jika masih sama juga poinnya, maka dilihat dari nilai rapot. Jika masih sama maka dilihat dari usia tertua pendaftar yang mengacu Permen no 1 tahun 2021," jelas Alfian.
Sementara kuota bagi siswa Program ADEM dan Repatriasi Papua, Alfian mengaku jika Jatim menjadi satu-satunya daerah yang siap menerima siswa ADEM Papua dalam PPDB Jatim tahun ini. Untuk teknisnya, Alfian menyebut proses seleksi program ADEM dilakukan sepenuhnya oleh Kemdikbud Ristek.
Dari proses seleksi ini hasil akhir berupa SK yang dikirim ke Jatim kemudian ditindak lanjuti melalui PPDB Jatim.
"Pada prinsipnya ada 423 SMA dan 298 SMK di Jatim. Total 721 lembaga bisa menerima ADEM, Berapapun (siswa, red) yang diberikan oleh kementrian kita siap menerima. Kuota khusus ini masuk jalur afirmasi keluarga tidak mampu," terang dia.
Kebijakan lainnya yakni untuk anak buruh. Tahun lalu, syarat yang harus dipenuhi calon peserta didik baru harus mempunyai berbagai kartu perlindungan sosial dan harus upload tanda serikat buruh. Namun, tahun ini cukup melampirkan KIP, atau SKTM.
"Ini akan jadi prioritas sekolah agar jalur anak buruh terpenuhi. Prinsipnya dinas pendidikan ingin mengakomodir anak buruh tidak mampu yang ingin sekolah," tandasnya.