LDNU Tulungagung Beri Syarat Ustaz Hanan Attaki Bila Tausiyah di Daerahnya
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Jatim – Ustaz Hanan Attaki (UHA) berbaiat masuk Nahdlatul Ulama (NU) hampir sepekan, banyak tokoh yang memberi tanggapan positif. Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Tulungagung memberikan beberapa syarat jika UHA melakukan tausiyah di daerahnya.
Ketua PC LDNU Kabupaten Tulungagung, Sahrul Munir menjelaskan, UHA jika telah berbaiat, sebaiknya juga mengikuti pengkaderan yang ada di NU. Lantaran, beliau adalah publik figur, tiap mengisi majlis taklim dibranding secara luas. Konten ceramah UHA menjadi representasi NU, sehingga wajib ikut kaderisasi PKPNU.
"Karena orang ber-NU bukan sekadar baiat, namun wajib mengikuti sekaligus sepakat dengan garis fikroh nahdliyah. Jalan ini hanya bisa di tempuh dengan mengikuti kaderisasi formal di NU," jelas Sahrul Munir saat dikonfirmasi, Rabu 17 Mei 2023.
Syarat kedua, Munir menuturkan UHA berbaiat adalah salah satu saja sebagai pintu masuk menjadi warga NU. Akan tetapi kedepan perlu di buktikan pada tahap berikutnya, yaitu dengan siapa dirinya berjamaah hingga tema tausiyah yang disampaikan sesuai dengan ajaran Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah.
"Supaya UHA tidak keluar dari rel-rel Qonun Asasi NU, serta Aqidah Ahlussunah Waljamaah An-Nahdliyah," bebernya.
Ketiga, pria yang pernah mengemban amanah mengemban wakil Ketua DPD KNPI Tulungagung Periode 2022-2026 ini mengaku, boleh-boleh saja bila ada pihak dari kalangan NU mengundang untuk ceramah.
Akan tetapi, Munir menggaris bawahi yang perlu dicatat adalah jangan sampai masuk di NU karena high provite, pangsa pasar jamaah NU besar hanya dimanfaatkan secara komersil saja.
"Kalau perlu tiap ceramah di kalangan NU gratis, tdk seperti di tempat lain selama ini dengan budget ratusan juta rupiah," tambahnya.
Pria yang pernah sebagai Wakil Sekretaris PW GP Ansor Jatim masa khidmat 2017-2019 ini saat disinggung perihal tema yang dibawakan, jika berada di kampus, bisa mengambil tema Deradikalisasi Agama.
Pasalnya, Munir tidak memungkiri tidak sedikit praktisi kampus baik dosen maupun mahasiswa menggunakan ideologi yang tidak sesuai di Indonesia. Hal tersebut membuat dirinya menyarankan supaya UHA ikut mengkampanyekan deradikalisasi di kampus.
"Kampus ini dibiayai banyak dana APBN, sudah seharusnya jadi prioritas sebuah gerakan ini untuk memberi penegasan," pungkasnya.
Perlu diketahui, UHA dibaiat langsung dalam acara Halal Bihalal di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, asuhan KH Marzuki Mustamar, sekaligus Ketua PWNU Jawa Timur. Dalam baiat tersebut, selain masuk dan memperjuangkan NU juga berkomitmen menjaga sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).