Intip Teknologi Digital Pendeteksi Kekerasan Seksual Kreasi Mahasiswa UMB

Mahasiswa UMB Ciptakan Teknologi Digital Pendeteksi Kekerasan Seksual
Sumber :
  • Viva.co.id

“Kehidupan ini masih bisa berjalan ratusan tahun hingga hari ini karena adanya sebuah inovasi. Kalau lah inovasi itu mati maka berbarengan dengan itu kehidupan juga akan selesai. Oleh karena itu, inovasi tidak boleh berhenti inovasi harus terus berjalan sesuai dengan keadaan kondisi situasi zaman yang berlaku,” ucap Bapak Prof. Dr. Andi Adriansyah M.Eng, Rektor Universitas Mercu Buana saat memberi sambutan acara Puncak Pekan Inovasi Mahasiswa Universitas Mercu Buana 2023. 

Selain Smart Integrated Sex Harassment Protecting (STRESSING), pekan inovasi juga menghasilkan berbagai inovasi lainnya, antara lain; Mouse Pad Extender (Pemenang Utama dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri), Terragrow Real-Time Plant Monitoring and Automated Watering System with Lot Technology (Pemenang Terpilih dari Fakultas Teknik Prodi Teknik Elektro), Deteksi Gerakan di Sawah untuk Mengusir Hama Padi (Pemenang Harapan dari Fakultas Ilmu Komputer Prodi Teknik Informatika). 

Sementara Pemenang Favorit I, II, III, IV selain Smart Integrated Sex Harrassment Protecting (Stressing), ada  Mix Material pada Lumpang dan Alu melalui Metode Atumics (Fakultas Design dan Seni Kreatif prodi Design Produk), Pemanfaatan Limba Ampas Serat Tebu sebagai Komposit Pembuatan Partisi Grc (Fakultas Teknik prodi Teknik Industri), dan Pemanfaatan Loofah/Serat Gambas untuk Produk Perlengkapan Alat Mandi (Fakultas Design dan Seni Kreatif prodi Design Produk). 

Maraknya kasus pelecehan seksual di lingkungan pendidikan juga direspons Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. 

Berita ini telah dipublikasikan di Viva.co.id berjudul 

https://www.viva.co.id/edukasi/1601762-mahasiswa-umb-ciptakan-teknologi-digital-pendeteksi-kekerasan-seksual?page=2