Pemilu 2024, Disabilitas di Tulungagung Keluhkan Masih Kerap Diremehkan Saat Mencoblos

Ketua Percatu Tulungagung, Didik Prayitno
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Tulungagung, VIVA Jatim –Perhelatan pesta demokrasi lima tahunan disambut antusias oleh semua kalangan. Kendati demikian, Persatuan Cacat Tubuh (Percatu) Kabupaten Tulungagung menyayangkan perihal tingkat partisipasi dan jemput bola petugas penyelenggara Pemilu acapkali masih diremehkan.

Ketua Percatu Kabupaten Tulungagung, Didik Prayitno Kulmanadi menjelaskan petugas mulai dari kabupaten sampai desa hendaknya harus ramah disabilitas. Termasuk pada tingkatan PPS juga diharapkan ramah memperlakukan sahabat disabilitas dan sebagainya. Sebab, memberikan pelayanan kepada disabilitas tidak mudah seperti memberi pelayanan lainnya.

"Kadang masih diremehkan. Kadang itu petugas sendiri, dia cacat eh kenapa tidak usah milih tidak apa-apa. Jangan sampai ada diskriminasi," ungkap Didik Prayitno Kulmanadi saat ditemui Viva Jatim pada Kamis, 22 Juni 2023.

Menurutnya, kondisi sahabat disabilitas antara satu dengan sahabat yang lain berbeda. Mulai dari sahabat disabilitas baksa penanganannya berbeda dengan disabilitas tunarungu. Pun demikian, sahabat disabilitas tuna rungu berbeda dengan tuna daksa.

Oleh sebab itu, Kelahiran Klaten 1964 ini berharap agar Pemilu 2024 ada peningkatan pemilih penyandang disabilitas. Sebab berkaca di Pemilu 2019, Didik melihat banyak yang tidak menyalurkan haknya untuk memilihi pemimpin.

Ia mencatat, dari total 19 kecamatan, hanya ada 2 Kecamatan memiliki tingkat partisipasi bagus. Dua kecamatan itu adalah Kecamatan Boyolangu dan Sendang.  Selain di kecamatan tersebut tingkat partisipasi relatif kecil sekali.

"Kami mengharapkan perhatian yang sangat dari petugas. Katakanlah petugas PPS itu juga harus jemput bola. Bagaimana memberikan sosialisasi terhadap keluarga tidak hanya sosialisasi sahabat disabilitas," paparnya.

Didik tidak menampik, pihak keluarga tidak sedikit yang memilih untuk golpot karena kemungkinan akses mobilisasi. Ia mendorong juga kepada keluarga sahabat disabilitas untuk tidak sungkan bersuara, mengkomunikasikan bagaimana agar bisa memilih di TPS sesuai pilihan hati nurani.

"Datanya tidak valid. Kalau menurut saya memang bisa dikatakan di Boyolali itu kemarin 100 persen. Kalau di Sendang itu 80 persen dan kecamatan-kecamatan itu kurang dari 50 persen," ujarnya.

Pria asli Desa Waung Kecamatan Boyolangu ini menegaskan bahwa sahabat disabilitas yang telah masuk di Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah ribuan. Dengan begitu, hak-hak sebagai pemilih supaya bisa diupayakan bagi petugas memfasilitasi suara-suara mereka.

"Petugasnya harus menjemput, tetap seandainya mau minta bantuan keluarga pasti. Soalnya sering terjadi mereka itu tidak bisa menyalurkan haknya," ulasnya.

Sementara, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung, Susanah menjelaskan menerima masukan dan saran dari Percatu. Hal tersebut telah menjad komitmen bersama, akan tetapi peraturan lebih detail dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (P-KPU) belum muncul.

"Insyaallah dengan masukan itu, akan lebih baik dalam Pemilu 2024," terang Susanah.

Sebelumnya, KPU Tulungagung telah menetapkan dalam Rapat Pleno Daftar Pemilih Tetap pada 20 Juni 2023. Data yang dimiliki oleh KPU Tulungagung menunjukkan jumlah pemilih aktif sebanyak 858.807. Terdapat pemilih baru sebanyak 1.948 dan  untuk jumlah pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sebanyak 3.638 dan jumlah perbaikan data pemilih 3.073.