Jarang ke Jatim tapi Elektabilitas Prabowo Unggul, Gus Sadad: Masyarakat Kini Cerdas
- Dokumen Gerindra Jatim
Surabaya, VIVA Jatim – Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto merajai di Jawa Timur dibandingkan dua bakal capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, berdasarkan hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad atau Gus Sadad, mengatakan itu pertanda bahwa Prabowo di hati masyarakat Jatim menjejakkan kesan positif.
Dia mengatakan, hasil survei tersebut menandakan bahwa masyarakat Jatim kini sudah cerdas dalam berpolitik. “Saya bersyukur Bapak Prabowo memuncaki hasil survei ARCI. Hasil ini menandakan publik cerdas memaknai kombinasi antara perjumpaan fisik dan pertemuan visi,” kata Gus Sadad kepada VIVA Jatim, Rabu, 19 Juli 2023.
Anggota keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri itu menuturkan, Prabowo bisa dibilang jarang berkunjung ke Jatim. Bila kemudian tren elektabilitas Prabowo naik, itu artinya setiap pertemuan yang dilakukannya dengan masyarakat menancapkan kesan positif, yang ujung-ujungnya menguatkan keyakinan masyarakat untuk memilih Menteri Pertahanan tersebut.
“Pertemuan-pertemuan maupun kunjungan-kunjungan Pak Prabowo menjadi berkualitas karena ada pertukaran gagasan dengan elemen strategis masyarakat Jatim, terutama tokoh-tokoh ulama panutan,” tandas Gus Sadad.
Di sisi lain, lanjut Wakil Ketua DPRD Jatim itu, endorsement Presiden Jokowi cukup memberikan sokongan yang kuat pada elektabilitas Prabowo. Gus Sadad tak memungkiri itu. “Di belakang Presiden Jokowi ini ada 90 persen rakyat Indonesia yang menyatakan puas dengan kinerjanya dan, harus diingat, Pak Prabowo bagian dari tim Pak Jokowi dalam pemerintahan,” ujarnya.
Gus Sadad juga menilai bahwa capaian tersebut juga buah dari kerja keras, cerdas, dan kekompakan seluruh kader Gerindra di Jatim. “Sebagai Ketua DPD Gerindra Jatim, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus, anggota dewan, dan para kader, yang berkampanye simpatik dengan mengadakan aksi nyata berupa kegiatan sosial di masyarakat,” paparnya.
Kendati begitu, alumni Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu tidak ingin terlena. Ia juga mengimbau seluruh kader Gerindra tidak cepat puas. “Jauh lebih penting dari semuanya, hasil survei ini tak boleh membuat terlena. Saya menghimbau para kader untuk terus berkampanye secara positif, menjauhi negative campaign apalagi black campaign,” kata Gus Sadad.
Sebelumnya, Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, menjelaskan, berdasarkan hasil survei yang dilakukannya di Jatim pada 4 Juli-15 Juli 2023 dengan jumlah sampel 1.250 responden, elektabilitas Prabowo unggul dengan perolehan 33,7 persen, naik dibandingkan hasil survei tahun 2022 sebesar 21,9.
Di bawahnya, ada Ganjar Pranowo dengan perolehan 30,5 persen, naik dibandingkan tahun 2022 di angka 20,1 persen. Sementara Anies Baswedan di angka 23,3 persen, naik dibandingkan tahun 2022 di angka 16,7 persen. “Prabowo Subianto unggul atas Ganjar dan Anies Baswedan. Tren Prabowo terus meningkat di Jatim,” kata Baihaki merilis hasil survei ARCI di Surabaya pada Selasa, 18 Juli 2023.
Baihaki menuturkan, ada tiga faktor utama Prabowo lebih memiliki tempat di hati masyarakat Jatim dibandingkan Ganjar dan Anies. Pertama, isu Prabowo didukung Jokowi cukup mempengaruhi publik Jatim, yang pada Pilpres 2019 merupakan basis suara Jokowi. “Ada faktor itu [Prabowo diendorse Jokowi].
Kedua, lanjut Baihaki, Prabowo dinilai sebagai figur yang tegas dan berkomitmen meneruskan program-program yang diusung dan dijalankan oleh Jokowi. Masyarakat menilai kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dalam membantu Presiden Jokowi adalah buktinya. “Masyarakat meyakini Prabowo orang yang komitmen menjadi penerus program Jokowi,” tandasnya.
Ketiga, papar Baihaki, Prabowo memiliki tempat lebih di hati responden yang mengaku sebagai warga NU atau Nahdliyin, organisasi masyarakat yang secara kuantitas merajai di Jatim. hasilnya, sebanyak 32,06 persen Nahdliyin memilih Prabowo. Di bawahnya, Ganjar Pranowo, 30,01 persen, dan memilih Anies Baswedan sebesar 17,4 persen. Sementara 20,53 persen responden belum menentukan pilihan.