APBD Jatim Cukup Kuat Jika Hanya untuk Menggratiskan Seragam Sekolah

- Nur Faishal/Viva Jatim
Sebab, ia menjelaskan, setiap tahun APBD Jatim selalu mengalami Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPA) yang cukup besar. Bahkan kelebihan anggaran untuk 2022 saja angkanya mencapai 4 triliun. Menurutnya, SILPA inilah dapat digunakan untuk menggratiskan seragam sekolah siswa.
“Kenapa silpa yang besar tidak kita manfaakan untuk menuntaskan pendidikan Gratis berkualitas (Tistas) yang digembar gemborkan Gubernur selama ini, dengan penyediaan seragam gratis untuk siswa SMA-SMK,” pintanya.
Penganggaran seragam gratis untuk siswa se Jatim sendiri, lanjutn politisi PBB ini, dibutuhkan dana sekitar 170 milyar. Hal tersebut berkaca kepada perencanaan seragam gratis di tahun 2019 dan 2020 lalu, perencanaan tersebut dihitung hanya membutuhkan biaya sekitar 130 Miliar untuk seluruh SMA/SMK se Jatim. Tak sesuai ekpekstasi rencana seragam gratis itu batal tanpa diketahui apa penyebabnya.
“Kalau tahun 2024 nanti dianggarkan lagi seragam gratis, mungkin dana yang dibutuhkan tidak sampai 170 Miliar, saya kira Pemprov Jatim sangat mampu,” jelas Mathur.
Menimbang kondisi fiskal APBD Jatim yang kuat, pihaknya pun mendukung jika seragam sekolah digratiskan saja. Hal tersebut juga akan mengobati rasa kekecewaan masyarakat, lebih-lebih saat ini memasuki akhir periode jabatan Khofifah-Emil.
“Jadi untuk mengobati kekecewaan siswa yang membeli seragam sekolah mahal, saya mengusulkan tahun 2024 nanti Pemprov Jatim harus menyediakan seragam gratis untuk siswa SMA dan SMK seluruh Jawa Timur,” pungkasnya.