Lintasan Dipermudah Kok Masih Ada yang Gagal Uji Praktik SIM C di Colombo Surabaya, Kenapa?

Lintasan Ujian SIM C Satpas Colombo Surabaya
Lintasan Ujian SIM C Satpas Colombo Surabaya
Sumber :
  • Mokhammad Dofir/Viva Jatim

Surabaya, VIVA Jatim –Pekan lalu Satpas Colombo Surabaya telah mengubah lintasan uji praktik SIM C dari angka 8 dan zig zag menjadi pola menyerupai huruf S. Perubahan ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah memperoleh SIM yang diinginkan.

Bukan hanya mengubah lintasannya, petugas Sat Lantas Polrestabes Surabaya juga memperlebar badan lintasan dari semula 1,5 meter menjadi 2 meter. Meski lintasan mengalami perubahan, masih saja ada Pemohon SIM C dinyatakan gagal usai menjalani ujian praktik.

"Masih ada yang gagal, hari ini ada empat (pemohon) yang gagal," kata Kanitregident Polrestabes Surabaya AKP Sigit Ekan Sahudi kepada Viva Jatim, Rabu 9 Agustus 2023.

Sebelum empat pemohon itu dinyatakan gagal atau tidak lulus ujian praktik berkendara melewati lintasan. Penguji di lapangan dikatakan Sigit tadinya sempat memberi kesempatan kepada pemohon agar menjajal lintasan terlebih dahulu, namun saat ujian, mereka tetap saja gagal.

"Sudah dikasih kesempatan dua kali dikasih pembelajaran latihan terus diujikan dua kali tetap gagal. Jadi nggak lulus ada empat orang," lanjut Sigit.

Pihaknya kemudian menyarankan kepada empat orang ini supaya mengikuti pelatihan berkendara yang disebut coaching clinic. Layanan ini tersedia di wilayah hukum Babinkamtibmas tersebar per Polsek jajaran Polrestabes Surabaya atau di kantor kelurahan yang ada.

"Silahkan latihan, kalau sudah mahir silahkan menjalani lagi. Kalau tetap saja gagal, ya memang yang bersangkutan ndak bisa berkendara," tutur Sigit.

Kendati demikian, angka kegagalan saat ini tergolong sangat kecil apabila dibandingkan ketika ujian praktik masih menggunakan lintasan angka 8 dan zig zag. Yakni dari angka 10 hingga 20 persen, kini angka kelulusannya mencapai 90 persen.

"Sekarang misalnya ada 100 pemohon ya hampir 90 pemohon yang lulus," lanjutnya.

Tingginya angka kelulusan ujian praktik SIM C tersebut tak lantas membuat jumlah pemohon membeludak. Sigit menyebut, pihaknya tetap melayani sekitar 100 sampai 300-an pemohon setiap hari. Jumlah itu masih sama seperti ketika pola lintasan belum dirubah.

Ia menilai, kecilnya pengaruh perubahan lintasan ujian praktik SIM C lantaran masyarakat Kota Surabaya selama ini telah memiliki kesadaran tinggi dan memang dikenal disiplin dalam berlalu lintas. Sehingga urusan SIM, dianggap sekedar syarat berkendara bukan kebutuhan mendesak.

"Warga menganggap SIM itu kewajiban yang harus dimiliki setiap pribadi yang menggunakan kendaraan bermotor," pungkas dia.