Berbeda dengan Daerah Lain, Kemarau Panjang Jadi Berkah untuk Masyarakat Probolinggo

Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Probolinggo-Pasuruan, Kusnadi
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Surabaya, VIVA JatimKekeringan akibat musim kemarau panjang terus merata di Jawa Timur. Kekeringan terjadi tidak lain karena fenomena el nino

Tercatat, sudah ada 22 kabupaten di Jatim yang sudah memiliki titik kekeringan kritis. Dari data BMKG Jatim, 22 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan kritis ada di Kabupaten Kediri, Tuban, Bojonegoro, Ponorogo, Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Situbondo. 

Kemudian di Kabupaten Blitar, Gresik, Kabupaten Mojokerto, Lamongan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Pacitan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Bondowoso, Jember, Sumenep, dan Kabupaten Malang. 

Namun dampak kekeringan tidak semuanya membuat susah, bahkan mendatang berkah bagi sebagian daerah, yang masyarakatnya menggeluti komoditi tembakau, seperti daerah Probolinggo dan Madura. 

Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Probolinggo-Pasuruan, Kusnadi mengatakan, masyarakat saat ini masih belum berharap hujan akan turun. Sebab, produksi tembakau masih terjadi di sana. 

Salah satu proses produksi tembakau membutuhkan panas yang terik. Karena daun tembakau yang sudah diiris akan dijemur di bawah matahari langsung. 

"Di Probolinggo saat ini hujan kan masih belum diharapkan masyarakat, karena sekarang masih musim tembakau, kalau turun hujan, justru tembakaunya rusak," kata Kusnadi di kantor DPRD Jatim, Kamis 21 September 2023.