Banyak Pegunungan di Trenggalek Bikin Jadwal Waktu Salat Berbeda Meski Satu Wilayah
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Alumni Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk ini mengatakan sejauh ini yang sudah memiliki kader falakiyah sekaligus telah membuat jadwal sendiri adalah MWCNU Pogalan dan Durenan. Kendala yang dialami oleh pihaknya masih kesulitan menjangkau di wilayah pegunungan sekaligus komunikasi dengan tokoh di masing-masing kecamatan.
"Karena saya ada koneksi dengan Ketua MWCNU, kadang ada yang kita kesulitan ya karena mungin kesibukan masing-masing kita sulit berkomuikasi," imbuhnya.
Disinggung ilmu yang beliau dapat, Musyafa mengaku mendapat ilmu dari berbagau pelatihan. Mulai dar PWNU, maupun pelatihan yang diadakan PBNU. Mulai dari rumus-rumus secara manual hingga pemrograman yang digunakan perhitungan secara digital lebih cepat.
Terbaru, pria yang pernah mondok 4 tahun di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri baru mengelar pelatihan pemrograman perhitungan waktu digital salat se-Trenggalek yang diikuti oleh puluhan santri. Kegiatan tersebut dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2023 sekaligus mencetak kader-kader falakiyah.
Perhitungan melalui digital dianggap lebih mudah dan praktis, sekaligus memiliki keakuratan. Sebab, skrip yang dimasukkan sudah memiliki kaidah pakem di dalam aplikasi. Musyafa' juga mengatakan perhitungan digital hanya dalam hitungan beberapa menit, dibandingkan manual bisa sehari penuh fokus.