Harga Bagus, Hasil Tak Mulus Petani Tembakau Tulungagung

Suasana penjemuran hasil tembakau yang sudah dipanen
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

"Seperti Desa Gebang, Ngrance itu harus menggunakan gula-gula itu karena gula rata-rata permintaan pabrikan itu standar harga pabrikan beli maksimal 90 ribu. Tergantung nanti di bawahnya ada atau tidak misalnya 90 ribu termasuk gula yang paling bagus, terus nanti ada yang kurang bagus dibawahnya," ulasnya.

Hasil tembakau kering kelomponya ini disetor ke Pabrik Rokok Trubus yang tak jauh dari desanya. Jumlah luasan lahan di kelompok 'Tani Mamur' ini ada sekitar 30 hektar dibawah naungannya. Tetapi dari Desa Kendalbulur total 190 hektar itu dibagi menjadi 4 kelompok.

"Panenan tahun ini bisa dikalikan 1,5 x 30 hektare. Berarti prakiraan saya 45 ton tembakau kering. Kalau seluruh Tulungagung sekitar 1500 sampai 2 ribu ton, kalau panennya bagus," imbuhnya.

Endri bersama petani lain berharap yang paling utama adalah mudah-mudahan untuk tahun yang akan datang, cuaca bagus dan harga tembakau tetap stabil atau minimal seperti ini.

"Karena kalau harganya seperti ini, petani tembakau sangatlah diuntungkan," tandasnya.