Jatim Usulkan Gelaran Raimuna Daerah dari 5 Jadi 3 Tahun Sekali
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Trenggalek, VIVA Jatim – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengusulkan gelaran Raimuna pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang di Indonesia diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka yang awalnya 5 tahunan menjadi 3 tahunan sekali.
Hal itu diungkapkan oleh Khofifah Indar Parawansa usai membuka secara resmi Raimuna Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur XIV di Pantai Prigi Trenggalek. Alasan kuat dengan jangka semakin diperpendek sebagai upaya memfasilitasi generasi Pramuka lebih intens dengan hal yang bermanfaat.
"Saya berharap kedepan (Raimuna Daerah) bisa 3 tahun sekali. Karena pertemuan ini sangat dibutuhkan sekali, untuk mempertemukan pikiran-pikiran dari seluruh peserta," ujar Khofifah kepada awak media, Jum'at, 17 November 2023.
Khofifah telah menyampaikan kepada Ketua Pramuka Jawa Timur penting dalam upaya membangun interaksi di antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Satu Kwarcab dengan Kwarcab yang lain, satu penegak dengan penegak yang lain serta satu pandega dengan yang lain. Sehingga hemat Khofifah Raimuna lima tahun sekali terlalu lama.
"Saya usul Raimuna bisa dilakukan 3 tahun sekali. Supaya pertemuan diantara para pandu ini semakin bisa memberikan penguatan. Bagaimana bersama-sama kita menjaga negara kesatuan Republik Indonesia seluruh para Penegak dan Pandega," harapnya.
Ia mengulas daerah kawasan Pantai Prigi luar biasa, yang memiliki suasana untuk mendekatkan hati Pramuka bahwa nenek moyang dahulu sebetulnya adalah pelaut. Dengan wilayah Indonesia 84 persen maritim, oleh karena itu Khofifah mengajak untuk cinta kepada laut dan cinta kepada maritim.
"Harus seiring dengan menjaga mendukung alam dan daya dukung lingkungan serta menjaga habitat laut," bebernya.
Senada, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, HM Arum Sabil mengatakan bahwa Raimuna Daerah kegiatan lima tahunan ini pertemuan adik-adik pandega dan penegak. Dalam pertemuan ini tentunya delegasi yang hadir disini adalah yang sudah terpilih. Mereka punya keterampilan hingga kompetensi di bidangnya masing-masing.
"Disini mereka bertukar pengalaman temu kangen saling berbagi ilmu. Karena ini adalah ajang pertemuan silaturohim tentunya sudah ditunggu adik-adik ini pestanya anak-anak penegak dan pandega," jelas HM Arum Sabil.
Perihal usulan diselengarakan 3 tahun sekali, Arum Sabil sejalan apa yang diusulkan Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, jenjang tersebut terlalu lama, dan menimbulkan ada beberapa generasi yang tidak bisa ikut karena sudah lulus dari bangku sekolah.
"Menurut saya itu usulan yang sangat bijak dan tepat sekali. Karena Raimuna itu 5 tahun sekali adik-adik dibangku SMA hanya 3 tahun, jadi kalau 5 tahun sekali ada yang tidak sempat. Jika 3 tahun sekali kemungkinan besar bisa berpartisipasi," terangnya.
Ia menjelaskan usulan kegiatan Raimuna yang bakal 3 tahunan nanti akan diusulkan di tingkat nasional. Yakni dalam Musyawarah Nasional sebagai forum tertinggi di Gerakan Pramuka.
Namun Arum Sabil mengingatkan di Jawa Timur ini bukan hanya berkegiatan kumpul, menyanyi, tali-temali tepuk tangan, tetapi banyak kegiatan yang menarik peningkatan ompetensi dan skils.
"Adik-adik ini dibekali dengan keilmuan di bidangnya masing-masing, agar mereka menjadi pribadi yang produktif aktif dalam hal yang positif," tandasnya.
Sebagai informasi, Raida Jatim dari tahun ke tahun mulai 1970 digelar pertama di Jombang. Lalu pada 1973 di Pamekasan, 1976 di Magetan, pada 1978 di Karangkates Malang, dan 1983 kembali di Karangkates.
Berlanjut Raida Jatim pada tahun 1987 bertempat di Wlingi Blitar, disusul 1990 dipusatkan di Bononegoro. Lalu pada 1994 di Pacitan, kemudian pada 1999 bertempat di Prigen Pasuruan.
Selanjutnya di 2009 Raida Jatim di Bumi Perkemahan Jawahirul Hikmah Besuki Tulungagung. Selanjutnya pada tahun 2013 Malang, lalu 2018 di Jombang serta 2023 di Pantai Prigi Trenggalek.