Upayakan Karyawan Ikuti Perubahan, Kadin Jatim Gelar Workshop tentang Dunia Kerja di Era Digital
- Viva Jatim/Nur Faishal
Agar mereka lebih siap dan optimis menghadapi perubahan tersebut, maka mereka harus tahu apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaanya. Dalam penerapan new work, lanjutnya, ada beberapa hal yang dibutuhkan, mulai dari adanya mindset atau visi dan nilai baru, toolset baru yang berupa peralatan seperti ruang, proses dan teknologi serta skillset baru seperti kompetensi dan pengalaman.
Beberapa hal tersebut menjadi penentu kesuksesan dalam menghadapi new work. "Tujuannya adalah tata kerja yang inovatif untuk bekerja lebih cekatan, lebih cepat, lebih efisien dan lebih berkelanjutan," tandasnya.
Ia kemudian memberikan contoh, bahwa antara karyawan kesekretariatan dengan pengurus Kadin harus ada rasa saling percaya namun tetap harus dilandasi dengan leadership yang bagus dalam jajarannya.
"Dalam new work nantinya, struktur akan lebih datar, hirarki tidak terlalu tinggi agar komunikasi lebih terbuka, cepat dan transparan. Sehingga dalam pengambilan keputusan, sekretariat dilibatkan. Karena sebenarnya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari adalah sekretariatan. Tim sekretariat dituntut untuk berkolaborasi dengan yang lain, dituntut tanggung jawab kebun besar dalam memberikan masukan," katanya.
Selain itu, jam kerja juga akan lebih fleksibel. Jika sebelumnya karyawan harus kerja selama 8 jam misalnya, maka sekarang tidak harus sepanjang itu. Asal tanggung jawab kerja yang diemban telah dilaksanakan dengan baik, maka karyawan bisa pulang cepat.
"Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pemberian apresiasi atau penghargaan. Ini sangat penting karena akan menjadi motivasi staf sekretaris yang sedang belajar new work," tegasnya.
Seminar dilanjutkan dengan workshop dan sharing season yang dimoderatori oleh Koordinator Program Kemitraan Vokasi IHK (Kadin Trier Jerman) Andreas Gosche serta Asisten Program IHK Trier Kamaluddin dan Mohammad Reza.