Warung Milik Pemkab Mojokerto Ini Diklaim Dapat Kendalikan Inflasi Saat Kebutuhan Pokok Naik

Bupati Ikfina saat berada di Warung Pengendalian Inflasi dan Penggunaan Produk Dalam Negeri.
Sumber :
  • M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Selain beras, Wulandari menyediakan minyak dan gula serta produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dibawah binaan Disperindag dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. Bupati Ikfina berharap, produk-produk UMKM Kabupaten Mojokerto  cepat dikenal masyarakat luas. 

"Ini upaya kita memasarkan produk-produk dalam negeri di Kabupaten Mojokerto di Wulandari. Supaya masyarat lebih mengenal produk dalam negeri, khususnya kabupaten Mojokerto," ungkapnya. 

Tak dapat dipungkiri. Selama ini terjadi gejolak harga kebutuhan pokok di pasaran. Oleh karena itu, Wulandari juga sebagai langkah pemerintah mengintervensi harga kebutuhan pokok di pasar. Bahkan, mempermudah masyarakat mencari kebutuhan pokok yang kerap kali terjadi kelangkaan. Namun, Wulandari disediakan bukan untuk keperluaan para perdagang. 

"ini adalah titik dimana kita bisa mengintervensi harga barang-barang di pasar. Ini toko kita barang dari kita, harga dari kita. Kita ingin memberikan sistem kesediaan barang kepada konsumen, biar masyarakat merasa marem (puas).  Ada pembatasan (pembelian) karena tidak untuk dijual kembali," tutup Bupati Ikfina. 

Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah menyampaikan, pembukaan Wulandari ini melibatkan Bulog sebagi penyuplai beras dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten untuk pemantaun harga. 

Biasanya, lanjut Iwan, terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok saat menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru). Sehingga, kehadiran Wulandari ini dapat menanggulangi harga bahan pokok yang melambung. Terutama komoditi beras, gula, dan minyak. 

"Untuk saat ini tersedia 2 ton beras. Kita upayakan 2 ton beras per hari. Habis langsung kita kirim," katanya.