Tragedi Kanjuruhan, Ini yang Disampaikan Iwan Bule ke Penyidik

Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus Tragedi Kanjuruhan di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Kamis, 20 Oktober 2022. Kepada penyidik, dia menjelaskan seputar tugas dan kewenangan PSSI dan posisinya dalam setiap kompetisi sepak bola Tanah Air yang digelar.

Sah, Kontrak Shin Tae-yong Resmi Diperpanjang PSSI sampai 2027

Diperiksa dari siang hingga malam, dia dicecar 45 pertanyaan oleh penyidik. “Terima kasih, hari ini saya telah mengikuti pemanggilan di Polda Jatim dan alhamdulillah telah selesai. Mohon maaf minggu kemarin tidak bisa hadir pemanggilan pertama karena ada kegiatan di Kuala Lumpur, ada rapat FIFA,” kata Iwan Bule.

Ahmad Riyadh UB yang mendampingi Iwan Bule mengatakan, pemeriksaan yang dijalani Iwan Bule berjalan lancar. Ada sekira 45 pertanyaan yang disodorkan penyidik kepada Iwan Bule dan semuanya seputar tugas dan kewenangan PSSI. Selain keterangan, Iwan Bule juga memberikan dokumen legalitas PSSI. 

Dikalahkan Bali United 0-2, Persebaya Kembali Dipermalukan di GBT

 “Jadi, sesuai prosedur yang ada di PSSI, tahapan-tahapan bagaimana pemrograman pertandingan sampai pengawasan, semua ditanya. Ada 45 pertanyaan,” Riyadh.

Ditanya apakah Iwan Bule nanti akan diperiksa lagi, Ketua Asprov PSSI Jatim itu menyampaikan bahwa itu kewenangan penyidik. Hal yang pasti PSSI akan kooperatif dan akan membuka semua yang diperlukan penyidik dalam rangka menuntaskan kasus Tragedi Kanjuruhan. “Demi penyidikan di Malang segera tuntas,” tandas Riyadh.

5 Fakta Pilu Duel Timnas Indonesia Vs Qatar yang Dirugikan Wasit

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema F dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun  ke lapangan, diduga meluapkan kekesalahan atas kekalahan tim jagoan mereka.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi. Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan.

Halaman Selanjutnya
img_title