Berkah Ramadan, Omzet Pengrajin Kaligrafi Tulungagung Naik 200 Persen

Hasil karya Kaligrafi Timbul dari Komarudin asal Tulungagung.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Selanjutnya, menggunakan lem silikon mengikuti hasil kaligrafi yang telah digambar. Lalu, menunggu beberapa saat setelah kering. Berlanjut pelapisan menggunakan foil prada sebagai pewarna perak hingga emas.

Lapas Tulungagung Terima Pemindahan 40 Napi dari Surabaya

"Untuk warna kita kasih prada untuk warna emas, warna putih dan juga warna perak," bebernya.

Di sela-sela wawancara, Komarudin menunjukkan usai kaligrafi selesai, proses pembilasan dengan air pelan-pelan untuk menghilangkan bekas foil prada dan lainnya. 

Jadi Percontohan MBG di Jatim, DPR dan BGN Sosialisai di Tulungagung

Setelah menunggu beberapa menit dijemur, akhirnya bisa diangkat untuk dimasukkan ke dalam pigora sesuai ukuran kaligrafi. Dan proses finishing selesai siap diambil maupun diantar oleh pembeli.

"Lama pembuatan tergantung dari pesanan. Kalau lafadz Allah dan Muhammad setengah hari saja jadi. Tapi kalau kaligrafi ayat kursi tentang, kaligrafi seribu dinar itu bisa sampai 1 hari. Asmaul Husna bisa sampai 2 hari dan seterusnya," paparnya.

Anggaran Infrastruktur Tulungagung Tersisa Rp 32 Miliar, PUPR Tunggu Arahan Bupati Gatut

Kalau harga, pria yang saat ini tercatat sebagai Dosen STAI Diponegoro Tulungagung mengaku yang termurah 40 ribu tanpa pigora. Ada 400 ribu, 800 ribu, sampai 4,5 juta sesuai dengan tingkat kesulitannya.

"Ada yang 4 juta setengah itu sesuai dengan ukuran dan tingkat kesulitannya. Seperti beberapa waktu lalu membuat kiswah," terangnya.

Halaman Selanjutnya
img_title