Saat Anwar Sadad Resapi Tausiah Habib Umar bin Hafidz di Tebuireng Jombang

Habib Umar bin Hafidz di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.
Sumber :
  • Dokumentasi Anwar Sadad.

Surabaya, VIVA Jatim – Kehadiran Habib Umar bin Hafidz ke Jawa Timur pada Selasa dan Rabu, 23 Agustus 2023, disambut gembira oleh ribuan Muslim-Muslimat. Selain rindu ingin bertemu langsung dengan ulama kharismatik tersebut, mereka juga ingin meresapi tausiah yang bijak dari ulama asal Negeri Wali, Tarim, Yaman, itu. Di antara ribuan umat yang merindukan bermuwajjahah dengan Habib Umar ialah Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad.

Infrastruktur Transportasi Berdampak Peningkatan Perekonomian Jatim

Selama dua hari, ada tiga titik yang jadi lokasi rihlah dakwah Habib Umar. Yaitu menghadiri acara Multaqa al-Ulama di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang. Di sana, pembaharu Islam dari Yaman itu juga berziarah ke makam pendiri NU Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dan makam keluarga besarnya, di antaranya KH A Wahid Hasyim dan Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Habib Umar tiba di Pondok Pesantren Tebuireng sekira pukul 14.30 WIB dan disambut oleh pengasuh pesantren, KH Abdul Hakim Mahfudz dan dzurriyah Mbah Hasyim Asy’ari. Terlihat di antaranya KH Hasyim Karim, KH Irfan Yusuf, KH Fahmi Hadziq. Habib Umar tiba bersama rombongan, di antaranya didampingi oleh Habib Jindan Novel Salim Jindan dan Habib Ali Zainal Abidin Alhamid.

Pembebasan Lahan JLS Masih Terkendala, Ini Langkah DPRD Jatim

Terlihat pula para ulama Jatim, di antaranya, Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Manshur, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, ada pula kiai dari Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdullah Kafabih Mahrus, lalu KH Agoes Ali Masyhuri, KH KH Ubaidillah Faqih, Habib Segaf Baharun, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, KH Najih Maimun Zubair.

Dari kalangan pejabat, terlihat hadir Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Toni Harmanto, Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad, dan Forkopimda kabupaten setempat. Habib Umar dan semua tamu undangan berkumpul bersama ribuan umat Muslim-Muslimat yang memenuhi kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng.

DPRD Akan Kawal BUMD untuk Maksimalkan PAD Jatim

“Kehadiran Habib Umar bin Hafidz [di Pondok Pesantren Tebuireng] lebih menitikberatkan kepada peran Hadratussyaik Muhammad Hasyim Asy’ari di dalam melakukan pembaruan agama dalam konteks bisa mengembalikan praktik-praktik agama dalam kehidupan masyarakat pada masa yang tentu tantangannya berat saat itu,” kata Anwar Sadad mengulang apa yang disampaikan Habib Umar.

“Tak ragu Habib Umar mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’ari adalah suatu pembaruan. Organisasi yang didirikan dan ditinggalkan Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’ari, yaitu Nahdlatul Ulama, adalah pembaharu karena jami’yah ini membawa umat pindah menuju kebaikan dalam beragama,” imbuh Ketua DPD Gerindra Jatim itu.

Habib Umar juga menyampaikan, papar Sadad, bahwa kewajiban meneruskan tugas kenabian dalam bentuk khilafah sudah berakhir 30 tahun setelah Rasulullah wafat. Selanjutnya kekuasaan dijalankan dengan bentuk kerajaan atau kesultanan. Menurut Habib Umar, mereka hanya berkuasa secara lahiriah. Dia menyebut itu dengan khilafah zahiriyah.

Tugas kenabian selanjutnya dan itu terus harus dilakukan sampai sekarang dan masa akan datang ialah apa yang disebut oleh Habib Umar dengan khilafah batiniyah. Tugas khilafah batiniyah berada di tangan para ulama. 

“Khilafah batiniyah berada dalam kekuasaan para ulama yang mengendalikan, membimbing, mengarahkan umat Islam pada tujuan yang telah diajarkan oleh Rasulullah,” tandas Sadad menjelaskan apa yang disampaikan Habib Umar.

Penguasa politik datang dan pergi. Mereka meninggalkan kebaikan atau keburukan, atau tidak meninggalkan apa-apa. Tergantung pada apa yang mereka perbuat semasa berkuasa. “Akan tetapi ulama terus meninggalkan kebaikan yang menjadi cahaya yang terpancar hingga sekarang,” tutur Sadad.

Nah, salah satu ulama yang terus memancarkan cahaya kebaikan hingga saat ini menurut Habib Umar ialah KH Hasyim Asy’ari. “[KH Hasyim Asy’ari] Meninggalkan jamiyah bernama Nahdlatul Ulama untuk mempersatukan umat, menuntun umat untuk memperkuat diri, sehingga dapat melawan kezaliman,” katanya.