Hari-hari Mencekam Handoko saat Mencari Ayahnya yang Hilang Usai G30S
- Mokhamad Dofir/Viva Jatim
Seperti biasa, rute yang dilalui Handoko sekitar Jalan Pemuda, kawasan tempat ayahnya, Sarkawi, berkantor. Di Pemkot Surabaya, Sarkawi merupakan pegawai Pemerintah Kota Surabaya yang mengurusi soal tanah. Selain itu, ia juga duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah utusan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Kita berangkat sekolah biasa, enggak tahu di Balai Pemuda itu saya jalan kaki. (Di sana) banyak tentara styling, artinya bukan orang-orang partai itu, tapi tentara," kata Handoko mengenang masa itu.
Masa bodoh dengan keadaan sekitar, Handoko terus melangkahkan kaki menuju sekolah. Sambil mencari jalan pintas agar tidak terlambat karena di mana-mana ada tentara. Saat melompati tanaman pagar pembatas gedung setinggi lutut, seorang tentara membentaknya. Bentakan itu lantas menghentikan langkah Handoko. Ia lalu dihukum push up beberapa kali karena dianggap kurang ajar. Setelah itu Handoko baru diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
Biasanya, Handoko pulang bareng ayahnya setelah sekolah. Tapi saat itu ia gagal menemui ayahnya di kantornya karena tak diizinkan aparat. Karena sang ayah tak kunjung pulang, Handoko lalu berinisiatif menyusul ke tempat kerja ayahnya untuk mencari kabar.
Sambil mengamati situasi, seorang tukang becak tiba-tiba memanggil dan memberitahu Handoko jika Sarkawi sudah diangkut truk tentara, entah dibawa ke mana. “Ada tukang becak ngomong bapakmu ditangkap [tentara], itu sepeda [angin]-nya," ujar Handoko menirukan ucapan tukang becak.
Mendengar kabar itu, Handoko makin kebingungan dan berusaha mencari keberadaan ayahnya ke berbagai tempat. Titik terang baru ditemukan setelah dua bulan pencarian. sarkawi ternyata ditangkap dan ditahan tentara di kawasan Gunungsari.
Sarkawi ditahan aparat bersama sejumlah pentolan PKI lainnya di Surabaya, termasuk Wali Kota Surabaya saat itu, Moerachman. “Waktu itu belum boleh (dijenguk), tapi makanan boleh, diterima boleh masuk. Tapi satu bulan dua bulan [kemudian] boleh ketemu tapi kepalanya [Sarkawi] sudah gundul," tandas Handoko.