Gus Baha Ungkap Kunci Hidup Bahagia, bukan Harta maupun Tahta

Ilustrasi bahagia
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA Jatim – Setiap orang pasti mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Itulah sebabnya berbagai upaya dilakukan guna mencapai kebahagiaan tersebut. Kerja keras banting tulang untuk mendapatkan rezeki melimpah adalah salah satu upaya yang banyak dilakukan orang untuk mencapai kebahagiaan tersebut.

Momen Banser di Trenggalek Periksa Kesehatan Puluhan Emak-emak

Namun demikian, banyak orang yang salah memahami. Seakan-akan kebahagiaan mampu dicapai dengan harta yang melimpah atau tahta yang tinggi. Meski sejatinya makna bahagia sendiri tidak bertumpu pada satu atau dua hal. Kebahagiaan memiliki makna yang sangat luas.

Hal ini disampaikan KH Ahmad Bahauddin Nursalim, pengasuh pondok pesantren Izzatul Quran Narukan Kranga Rembang. Ia merupakan ulama NU yang dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar Al-Quran.

Soal Perbedaan Awal Ramadan 1445 H, MUI: Mari Saling Menghormati

Dikutip dari VIVA, Sabtu, 9 Februari 2024, Gus Baha menyampaikan bahwa definisi bahagia sangatlah luas dan tidak sempit berdasarkan pandangan satu kelompok.

Menurutnya, bahagia itu tidak harus menjadi pejabat negara yang memiliki kendaraan bagus ataupun bergelimang harta. Sebab, setiap manusia bisa menciptakan kebahagiannya sendiri sesuai kondisi masing-masing tanpa harus mengganggu orang lain.

Alasan Ansor dan Banser Tolak Pengajian Ustaz Riza Basalamah di Surabaya hingga Ricuh

"Selama ini kita sering salah membuat definisi bahagia. bahagia itu ketika jadi rektor, jadi menteri, jadi dosen, sehingga orang itu tidak sempat bahagia dengan kesehariannya. Padahal bahagia tidak harus begitu, Kata Gus Baha seperti di kutip dari kanal Youtube Gus Baha pada Jumat, 8 Maret 2024.

Lebih lanjut Gus Baha juga menjelaskan, kunci hidup bahagia itu adalah hidup yang dipenuhi dengan rasa syukur.

Halaman Selanjutnya
img_title