Belajar dari Penyakit Pneominia yang Diderita Barbie Hsu, Ini Gejala dan Cara Cegahnya
- Istimewa
Lonjakan kasus ini disebabkan oleh meningkatnya mobilitas selama musim liburan serta minimnya paparan flu dalam beberapa tahun terakhir akibat pembatasan COVID-19.
Situasi diperburuk dengan kekurangan obat antivirus seperti Tamiflu, karena permintaan yang melonjak. Beberapa pemasok, bahkan menghentikan distribusi sementara, dengan estimasi ketersediaan kembali antara akhir Januari hingga akhir Februari 2025.
Gejala Pneumonia yang Harus Diwaspadai
Sementara itu, mengutip dari WebMD, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang bisa menimbulkan berbagai gejala, di antaranya:
- Batuk berdahak, bisa berwarna hijau, kuning, atau bahkan bercampur darah
- Demam tinggi, sering disertai menggigil dan keringat berlebihan
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas
- Nyeri dada, yang semakin parah saat batuk atau menarik napas dalam
- Kelelahan ekstrem, membuat tubuh terasa sangat lemah
- Mual, muntah, dan hilang nafsu makan
- Denyut jantung lebih cepat dari biasanya
- Bibir atau kuku membiru akibat kekurangan oksigen
Jika mengalami gejala di atas, segera cari bantuan medis. Sebab, pneumonia bisa berkembang dengan cepat dan berpotensi mengancam nyawa, terutama bagi lansia, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Cara Mencegah Pneumonia di Tengah Wabah