Jangan Terlalu Takut Mati, Praktisi Kesehatan Ini Ingatkan Bahaya Overthinking Bagi Tubuh
- ceritakita.viva.om
Surabaya, VIVA Jatim – Setiap yang hidup pasti akan menghadapi kematian. Ketetapan ini berlaku bagi siapa saja yang ada di muka bumi. Namun, tak jarang beberapa dari mereka justru overthinking terhadap kematian. Sehingga muncul rasa takut, cemas, stress hingga depresi.
Kondisi ini bila terus dibiarkan akan berdampak serius bagi kesehatan tubuh. Penyakit juga mudah masuk dari segala arah, karena kondisi tubuh sudah kacau. Seperti penurunan energi, sulit fokus dan gangguan pencernaan.
Oleh karena itu, banyak praktisi kesehatan yang menyarankan untuk menghindari overthinking, termasuk dokter sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar. Menurutnya, overthinking terhadap sesuatu hanya akan menambah beban dan berdampak buruk bagi jasad kita.
“Surga, akhirat, ketemu Allah, itu energi gak? Energi. Bahkan memikirkan tentang kematian itu adalah sumber energi tanpa batas. Cuma yang dipotret orang tentang kematian itu yang serem-seremnya, yang horor-horornya, yang takut-takutnya aja,” ujarnya dikutip dari VIVA, Sabtu, 31 Mei 2025.
Padahal, menurut praktisi pengobatan sunah Indonesia itu, semua orang pada dasarnya akan meninggal, jadi tidak perlu overthinking yang tidak membawa manfaat.
“Sebenernya Allah itu pengen kita hidup di dunia sengsara atau bahagia? Bahagia lah. Terus kenapa dibikin sengsara? Semua dibaperin, semua di overthinking kan, akhirnya yang jadi beban siapa? Jasad. Buat apa!” tegasnya.
Saya kadang-kadang liat ibu-ibu yang dengkulnya sakit, apa yang kau pikirkan bu. Kenapa kau letakkan gajah di dua pundakmu. Kan ada Allah. Mikirin suami? Mati juga kok nanti tenang aja. Ibu juga akan mati. Saya ngomong gini supaya kita ‘gebuk-gebukin (menyadarkan diri) supaya apa? Gini-gini doang hidup, sesingkat ini,” sambungnya.