Seni Menolak dengan Sopan: Panduan Bagi Orang yang Selalu Tak Enakan
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Pernahkah kamu mengiyakan ajakan yang tidak ingin kamu lakukan, sekadar karena sungkan? Atau setuju membantu padahal sedang sangat lelah, hanya karena tak enak menolak? Jika jawabannya ya, maka kamu tidak sendiri.
Budaya timur, khususnya di Indonesia, menjunjung tinggi rasa hormat dan tenggang rasa. Namun di balik kehangatan itu, tersembunyi kebiasaan "selalu mengiyakan" karena takut mengecewakan orang lain—bahkan dengan mengorbankan diri sendiri.
Padahal, menolak adalah keterampilan sosial yang sehat. Bukan berarti kita kasar atau tidak peduli, tapi karena kita juga punya hak atas waktu, tenaga, dan batas pribadi.
Berikut ini adalah panduan seni menolak dengan sopan, tanpa rasa bersalah:
1. Sadari: Menolak Bukan Berarti Jahat
Langkah pertama adalah membongkar keyakinan lama bahwa menolak itu buruk. Kenyataannya, mengatakan “tidak” adalah bentuk kejujuran dan penghormatan terhadap diri sendiri. Justru dengan berkata jujur, kamu membangun relasi yang sehat dan saling menghargai batas.
2. Gunakan Kalimat Penolakan yang Empatik