Komitmen Merawat Lingkungan, HCML Tanam Puluhan Ribu Mangrove di Jatim
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) membuktikan kepeduliannya pada lingkungan hidup dengan melakukan gerakan menanam pohon bakau atau mangrove di sejumlah daerah di Jawa Timur. Sejak tahun 2017, sedikitnya 69 ribu batang mangrove sudah ditanam di beberapa titik kawasan pesisir di Jatim.
Selama tujuh tahun, HCML telah melakukan ikhtiar untuk merawat dan menjaga konservasi alam. Pada tahun ini, aksi menanam mangrove digelar di momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan tema “Beat Plastic Pollution” dengan slogan “Solutions to Plastic Pollution”.
Pada tahun 2020, HCML menanam 16.500 tanaman mangrove di Desa Semare, Pasuruan, untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup dengan tema “Time for Nature”. Tahun berikutnya, di Pulau Mandangin dan Desa Semare, dengan tema “Ecosystem Restoration”, HCML menanam 17.500 mangrove di Semare dan melakukan transplantasi terumbu karang di Perairan sekitar Pulau Mandangin.
Tahun lalu, bertema “Only One Earth”, HCML menanam 100 pohon mangrove di Sumenep dan meneruskan program transplantasi karang di perairan sekitar Pulau Mandangin.
Nah, pada tahun ini, penanaman mangrove kembali dilakukan dengan metode guludan, yaitu salah satu metode penanaman mangrove yang ditanam pada kondisi permukaan air laut sedang pasang.
Selain di kawasan mangrove, metode ini dapat dipakai di kawasan berawa seperti hutan gambut dan hutan rawa.
General Manager HCML, Kang An, menjelaskan, kegiatan tahun ini bagian dari program perusahaan untuk kampanye kesadaran lingkungan.
“Kami menanam 10 ribu mangrove atau bakau dan mengunjungi area pembibitan di Pantai Kundang Wetan, Sumenep pada 28 Oktober 2023, sekaligus melakukan kegiatan pembibitan mangrove sejumlah 10 ribu bibit " katanya dalam keterangan diterima pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Dia menjelaskan, HCML ingin menyadarkan semua pihak tentang betapa pentingnya manfaat pohon bakau. Satu batang pohon bakau, secara perhitungan empirik, dapat menyerap sekitar 0,397 kilogram CO2 per hari.
"Sejak 2017 hingga fase pertama pada 2023, sudah 69.900 batang pohon bakau atau mangrove yang kami tanam. Sejak 2017 sampai 2023, sudah ada 10273,76 ton CO2 yang berhasil direduksi," ujar Kang An.
Tahun ini hingga 2025, HCML berencana melanjutkan program biodiveristas, termasuk penanaman pohon bakau dan program transplantasi terumbu karang, termasuk penguatan kelembagaan area setempat.
Sementara itu, Manager HSSE, Rockyanto Sasabone, menjelaskan, hutan bakau hanya tumbuh di garis lintang tropis dan subtropis dekat garis khatulistiwa karena tidak tahan terhadap suhu beku. Pohon ini, lanjut dia, sesuai dengan kondisi alam di kawasan pantai Madura.
"Hutan bakau berperan dalam pembentukan pulau dan stabilisasi wilayah pesisir," tandas Rockyanto.
Menurutnya, tanaman bakau bisa mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, mencegah dan menjadi penyaring alami, menjadi tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa spesies. "Itulah mengapa kami konsisten untuk membudidayakan mangrove," kata Rockyanto.
