Pemkab Mojokerto Bikin Aplikasi Pengusaha Keren, Terobosan buat Bantu IKM

Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah.
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka melayani masyarakat melalui platform digital. Teranyar, meluncurkan aplikasi Pengusaha Keren sebagi terobosan baru untuk membantu serta mendampingi Industri Kecil Menengah (IKM). 

Pemkab Kediri Mulai Buka Sentra PKL di Kawasan SLG

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah mengatakan, berdasarkan data dari aplikasi Sinergi Smart, hanya 27,91 persen IKM di Kabupaten Mojokerto yang mempunyai legalitas usaha. Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena sejumlah faktor. 

Di antaranya,  para pelaku IKM belum paham cara mengurus legalitas usaha, manfaat legalitas usaha, serta terbatasnya pengetahuan dan sarana teknologi. "Tanpa legalitas usaha, mereka tidak bisa mengurus izin edar, SNI, sertifikat halal, serta tidak bisa masuk E Katalog," katanya kepada VIVA Jatim, Sabtu, 9 Desember 2023. 

Bimasakti dan MKP Jalin Kerja Sama Strategis Perluas Inovasi Keuangan di Agen Fastpay

Tak hanya itu, dampak lainnya, pelaku usaha tak memiliki legalitas. Di antaranya tak dapat perlindungan hukum, akses sumber daya dan pembiayaan, serta kurang dipercaya oleh mitra bisnis.

Karena itu, lanjut Iwan, aplikasi Pengusaha Keren diharapkan mampu menjadi pemecah persoalan tersebut. Dia menjelaskan, aplikasi tersebut memiliki tiga fitur. Pertama, pendampingan para pelaku IKM dalam mengurus izin usaha sektor industri sekaligus Nomor Induk Berusaha (NIB) sektor industri.

Dukung Produk UMKM Jatim Tembus Pasar Internasional, Khofifah Dampingi Wapres Gibran Sambangi Produsen Kendang Jimbe Bli

Kedua,  melayani konsultasi sektor perindustrian. Dan ketiga, untuk memfasilitasi para pelaku IKM dalam mengurus sertifikat produk dan mengajukan permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sertifikasi produk meliputi sertifikat merek, sertifikat halal, izin edar berupa PIRT atau BPOM, serta SNI.

"Ini gratis semua, tanpa biaya. Juga kami bantu akses permodalannya melalui bank penyalur KUR. BNI mau kerja sama dengan kami dan serius membantu UMKM. KUR BNI saja Rp500 miliar untuk Mojokerto, kan, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Ke depan kami kembangkan ke bank-bank lain,” ungkap Iwan. 

Aplikasi Pengusaha Keren telah dilaunching pada 22 November 2023 lalu. Iwan menargetkan 500 IKM telah mengantongi legalitas udan dalam 1 bulan pertama. 

"Kalau mereka tak punya NIB tidak bisa masuk katalog lokal. Padahal, ada 40 persen [dari pengadaan barang dan jasa pemerintah] dialokasikan untuk produk UMKM. Angkanya puluhan miliar, harusnya masuk ke mereka," jelasnya.

Aplikasi Pengusaha Keren juga berkolaborasi dengan sejumlah dinas terkait di internal Pemkab Mojokerto dan instansi terkait. Di antarannya, DPMPTSP, Dinas PUPR, DLH, para camat dan kepala desa, KPP Pratama, Bank BNI, serta Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Surabaya.

Ke depannya, kata Iwan, pihaknya berencana mengembangkan untuk berkolaborasi dengan KPP Pratama Mojokerto  untuk mendampingi para pelaku IKM mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Mengingat, NPWP menjadi syarat wajib dari BNI agar IKM bisa mendapatkan KUR di atas Rp50 juta. 

"Rata-rata pelaku IKM tak punya NPWP karena takut kena pajak. Padahal, hanya pelaku usaha yang omzetnya Rp4,8 miliar yang kena pajak. Jadi, mereka hanya wajib lapor SPT, nanti kami bantu terus," paparnya. 

Tak hanya pengurus NPWP, melalui aplikasi ini juga rencananya bakal ditambahkan fitur untuk mendampingi IKM dalam mengekspor produknya.