Muslimat NU di Sidoarjo Makin Solid Dukung AMIN Pasca Pulang dari GBK

Muslimat NU Makin Solid Dukung AMIN
Sumber :
  • Thoriq/VIVA Jatim

Sidoarjo, Viva Jatim- Loyalitas Muslimat NU dalam mendukung Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar patut diajungi jempol. 

Timnas Indonesia Matangkan Persiapan untuk Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Setelah menghadiri Hari Lahir Muslimat NU di Gelora Bung Karno Jakarta Sabtu 20 Januari 2024 kemarin. Anggota Muslimat langsung menggelar doa bersama untuk kemenangan paslon dengan akronim AMIN ini. 

Hal itu seperti yang ditunjukkan ribuan anggota Muslimat NU Sidoarjo saat acara dhiba' kubro. 

Jelang Laga Indonesia Vs Jepang, STY Pastikan Kevin Diks 100 Persen Dimainkan

"Dalam kegiatan rutin diba’kubro muslimat yg dihadiri oleh Anik Maslachah di sidoarjo, Muslimat NU mendoakan AMIN jadi presiden," kata Luluk, salah satu pengurus Muslimat NU Sidoarjo, Minggu 21 Januari 2024. 

Luluk menuturkan, sedari awal anggota Muslimat NU di akar rumput memang berkomitmen mendukung calon yang berpasangan dengan Gus Imin. Dengan begitu AMIN lah yang mereka pilih untuk memimpin masa depan bangsa. 

Prabowo Hapus Kredit Macet UMKM, Khofifah: Kami di Jatim Berterima Kasih

"Bahwa muslimat akar rumput di Sidoarjo kompak mendukung AMIN karena diantara paslon capres-cawapres yang asli NU 24 karat ada di AMIN," ujarnya. 

"Gus Muhaimin adalah cicit dari pendiri NU Kiai Bisri Syansuri. Maka sudah sepatutnya, niat tabarukkan kami siap mendukung AMIN. Kami merindukan pemimpin NU asli," paparnya. 

Ditempat yang sama, Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah pun mengamini dukungan dan upaya Muslimat NU dalam memenangkan AMIN. 

Dikatakannya, sejak deklarasi Anies-Gus Imin beberapa bulan lalu, setia kali ada acara bersama, Muslimat NU memang tidak lupa memohon doa untuk kemenangan AMIN. 

"Hampir kegiatan kubro Muslimat yang kami datangi, semua pasti ada doa untuk kemenangan AMIN," katanya. 

Menurutnya, warga Muslimat NU adalah massa yang solid dan teguh dalam memegang pendirian. Mereka tetap solid bergotong royong menjadikan kader NU asli sebagai pemimpin bangsa. 

"Warga Muslimat itu massa yang cerdas, sholid dan idiologis. Sekali mereka menentukan pilihan, apapun pengaruh pihak lain, sekalipun pimpinan tertingginya, kalau tidak sesuai idiologinya mereka gak bakalan berpindah," pungkas Wakil Ketua DPRD Jatim ini.