Berdayakan 100 MBR, Hasto Puji Konsep Rumah Padat Karya Surabaya
- Andrian/Viva Jatim
RPK sendiri, tersebar di berbagai daerah di Surabaya. Aset-aset Pemkot yang idle alias nganggur disulap menjadi RPK untuk memberdayakan MBR. Ada yang difungsikan untuk kafe, barbershop, laundry, cuci motor, produksi kue, destinasi wisata, lahan pertanian-perikanan, dan sebagainya. Dan yang terpenting, program ini telah menyerap ribuan warga MBR.
Menurut Hasto, ini merupakan cerminan gotong-royong kerakyatan yang mampu dikerjakan dengan baik di Surabaya yang berada dalam kepemimpinan PDIP, dimana wali kota, wakil wali kota, dan ketua DPRD-nya adalah kader banteng.
“Coba bayangkan kalau semua daerah begini, punya konsep semacam ini, pasti luar biasa! Bagaimana menciptakan nilai tambah sebagai mata rantai perekonomian rakyat. Apalagi yang mengelola rumah padat karya ini adalah warga tidak mampu,” tuturnya.
Hasto yang didampingi Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari dan jajaran DPD lainnya, serta Adi Sutarwijono (ketua DPC PDIP Surabaya) mengaku akan mendorong para kader banteng lainnya untuk mencontoh kerja konkret Surabaya.
"Saya dorong para kader PDI Perjuangan melakukan hal-hal konkrit dalam menciptakan lapangan kerja," ucapnya.
Baca juga: PDIP Tak Jua Umumkan Capres, Hasto: Bu Mega Tak Kejar Tayang
Apa yang dilakukan para kader PDIP Surabaya, lanjut Hasto, adalah upaya menghadapi tekanan-tekanan perekonomian global yang sedang tidak baik-baik saja.