Kick Off Program ASV, Ajinomoto Gandeng Pemkab Mojokerto Cegah Stunting dan Obesitas

Kick Off Program ASV
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim – PT Ajinomoto Indonesia komitmennya untuk terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan harapan hidup sehat masyarakat Indonesia. Upaya ini dilakukan melalui kolaborasi antara PT Ajinomoto Indonesia dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam  program Ajinomoto Group Creating Shared Value (ASV). 

Persaingan Ikfina VS Gus Barra Kian Menghangat Jelang Pilbup Mojokerto 2024

PT Ajinomoto Indonesia menggelar kick off Program ASV di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto, pada Selasa, 20 Februari 2024. Pada kegiatan kick off ini, diisi edukasi mengenai pencegahan stunting dan obesitas dengan gizi seimbang. Kegitan tersebut dihadiri seluruh TP PKK se-Kecamatan Puri, perwakilan Bhayangkari dan Persit.

Direktur PT Ajinomoto Samsul Bakhri mengatakan, program ini bergulir sebagai bentuk tindaklanjut dari penandatanganan MoU bersama Pemkab Mojokerto untuk mendukung Health Provider. Ia menjelaskan, dalam kerjasama itu terdapat 3 poin utama. 

Drama Kolosal Mustika Pinilih Meriahkan Hari Jadi ke-731 Kabupaten Mojokerto

Pertama, program  edukasi pencegahan serta penanganan stunting dan obesitas dengan gizi seimbang. Kedua, program makan siang, edukasi makanan dan lingkungan sehat di Pondek Pesantren (Ponpes).

"Kita berikan edukasi ke pengurus pesantren bagaimana cara menghidangkan suatu masakan yang sehat, bergizi yang dibutuhkan oleh anak atau remaja usia sekolah. Mulai dari kalorinya. Tentu nanti untuk Ponpes yang membutuhkan, rencananya ada empat pondok pesantren" terangnya.

Pj Gubernur Adhy Gaungkan Gaya Hidup Sehat Lewat Spirit of Majapahit

Samsul menyebut, Ponpes perlu mendapat perhatian serius. Sebab, menurut dia, pemberian gizi dan kebersihan lingkungan Ponpes masih kurang. “Kami ingin hadir di situ, ingin berkontribusi memperbaiki kondisi lingkungan dan kesehatannya,” ujarnya.

Ketiga, program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk wirausaha. Dalam program ini, Ajinomoto telah merealisasikan dengan menggelar edukasi mengenai wiruasaha kepada masyarakat sekitar pabrik. Yakni, memberikan pelatihan membuat bakso. 

Ia berharap, dengan sejumlah program ini dapat menghasilkan generasi muda yang sehat untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.

“Generasi emas itu bisa dihasilkan oleh generasi-generasi muda yang sehat. Sehingga dengan edukasi gizi ini, kita ingin membantu pelajar-pelajar atau santri mendapat edukasi gizi yang baik dan kesehatan lingkungan agar menjadi generasi emas,” pungkasnya.

Sementara, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, pihaknya memastikan program ASV dapat direalisasikan segera, khususnya di bidang pencegahan stunting. Sebab, selaras dengan isu nasional terkait target percepatan penurunan stunting.

"Kita ingin mengajak Ajinomoto untuk peran sertanya terhadap masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Karena perusahaan ini menghasilkan produk makanan, maka kita ingin Ajinomoto ini bergerak bersama Pemerintah Daerah salah satunya di bidang kesehatan," jelasnya.

Ikfina mengungkapkan, sasaran program ASV nantinya akan berlanjut untuk edukasi pemenuhan gizi terhadap remaja di sejumlah Ponpes. Namun, ia menyerahkan semua kepada pihak Ajinomoto untuk target sasaran Ponpesnya.

"Nanti kita akan bergerak ke pesantren di wilayah Kabupaten Mojokerto, bagaimana nantinya (Santri- santriwati) bisa mendapatkan makanan dengan gizi yang baik dengan keterlibatan produk Ajinomoto," bebernya.

Bupati Ikfina menjelaskan, terlebih kerjasama ini dapat menekan angka penyakit yang berhubungan tekanan darah tinggi. Sekaligus hasil kolaborasi itu berdampak menumbuhkan ekonomi yakni melalui pemberdayaan UMKM dari produk-produk dari Ajinomoto. ia berharap program ASV dapat menyasar Ponpes di seluruh Kabupaten Mojokerto.

"Tentu ini adalah kerjasama yang timbal balik, kita butuh edukasi masyarakat terkait gizi seimbang dan produknya bisa dimanfaatkan konsumen. Kalau saya sih tidak mau pilih-pilih, saya mau semuanya (Ponpes). Tapi kita kan kerjasama, jadi Ajinomoto punya kriteria penilaian sendiri," pungkasnya.