Belajar dari Kasus Penganiayaan Santri, Pemkab Kediri Siapkan Edukasi Pencegahan
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Kediri, VIVA Jatim – Insiden penganiayaan empat senior kepada santri asal Banyuwangi BBM (14) yang terjadi di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri menyita banyak perhatian. Tidak terkecuali bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, khususnya Bupati, Hanindhito Himawan Pramana.
Belajar dari insiden penganiayaan santri itu, Pemkab Kediri bakal melakukan tindakan konkret. Salah satunya dengan getol mengedukasi santri hingga sekolah-sekolah umum, sebagai upaya pencegahan.
Hal itu diungkapkan oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Beliau mengatakan beberapa hari belakangan kami terus mengawal dan berkomunikasi dengan beberapa pihak di luar kepolisian.
"Sebenarnya sekarang yang dibutuhkan adalah langkah konkret, apa yang harus dilakukan pemerintah kabupaten kediri kedepannya," ujar Hanindhito Himawan Pramana dalam keterangan resminya, Kamis, 29 Februari 2024.
Menurutnya ia telah mendapatkan kabar mengenai meninggalnya salah satu santri di salah satu di pondok pesantren beberapa waktu lalu dengan terus mengawal jalannya kasus tersebut.
Mas Dhito, sapaan akrabnya ini mengaku sudah berkomunikasi Kapolresta terkait keempat pelaku. Berhubung dua diantara pelaku masih anak-anak di bawah umur, maka mendapatkan Undang-undang perlindungan anak.
"Sebagai orang tua, sebagai bupati saya menyangkan sekaligus prihatin terhadap kurang lebih kejadian yang terjadi pada Jum'at lalu," terangnya.