DBD Meningkat di Musim Penghujan, Kasus Tertinggi di Kabupaten Probolinggo

Wakil Ketua Komisi E  DPRD Jatim Hikmah Bafaqih
Sumber :
  • Thoriq/Viva Jatim

"Maka dari itu saya mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan genangan air. Karena biasanya genangan air ini menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk," katanya.

4 Tuntutan Utama yang akan Disuarakan Ribuan Buruh di Surabaya

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Provinsi Jatim Sulvy Dwi Anggraini mengatakan, dengan tingginya kasus DBD di awal tahun ini, bukan tidak mungkin bisa seperti tahun lalu. Pada 2023, dalam satu tahun dilaporkan 9.041 kasus DBD. 

"Kalau diprediksi, misalnya tiga kalinya, sudah 9.000 lebih. Jadi, minimal bisa hampir sama atau bisa melebihi dari kasus pada 2023," jelasnya. 

Flagship Store Dulux Pertama di Surabaya, Cek Lokasinya

Menurut Sulvy, sejauh ini salah satu daerah dengan kasus DBD terbilang tinggi adalah Kabupaten Probolinggo, dilaporkan sekitar 600 kasus. Sementara di Kota Surabaya dilaporkan sekitar 30 kasus.

“Untuk Surabaya, alhamdulillah, memang masih terkendali dibandingkan beberapa kabupaten/kota yang kasusnya cukup banyak. Tapi, memang sudah mulai ada peningkatan,” kata Sulvy.

Momen Gayeng Nobar Piala Asia di Grahadi, Pj Gubernur Jatim Apresiasi Garuda Muda

Melihat tren kenaikan kasus ini, masyarakat di Jatim diminta melakukan upaya pencegahan penyakit akibat virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu. Sulvy mengimbau masyarakat menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), antara lain melalui gerakan 3M Plus. 

Masyarakat diminta rutin menguras atau membersihkan tempat penampungan air, serta menutupnya. Selain itu, mendaur ulang atau membersihkan barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Halaman Selanjutnya
img_title