Buka Festival Budaya Kediri, Mas Dhito: Kegiatan Pemkab Prioritaskan Dampaknya ke Masyarakat

Bupati Kediri, Mas Dhito membuka Festival Budaya di SLG
Sumber :
  • Madchan Jazuli/ Viva Jatim

Kediri, VIVA Jatim- Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana mengatakan tujuan diselenggarakannya Festival Budaya Kediri Kuno-Kini Tahun 2024 agar bisa menunjukkan potensi lokal dan betul-betul dirasakan oleh rakyat.

Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana di Kediri Resmi Diluncurkan

Pernyatan itu disampaikan saat membuka Festival Budaya yang dipusatkan di Simpang Lima Gumul (SLG). Ia berharap rangkaian hari jadi ini bisa berdampak kepada masyarakat secara langsung.

"Saya harap festival kuno kini ini bisa berdampak, berdampak yang betul-betul bisa dirasakan kepada masyarakat, itu yang paling penting dari segala-galanya," ujar Hanindhito Himawan Pramana, Rabu, 20 Maret 2024.

Mas Dhito Pastikan Korban Selamat Kasus Pembunuhan di Ngancar Terjamin

Mas Dhito, sapaan akrab bupati muda ini menegaskan bahwa dalam setiap kegiatan pemerintah kabupaten untuk lebih memprioritaskan dampak kembali kepada masyarakat.

"Tolong, tolonglah walaupun uang itu mungkin 100 ribu, 200, 300, 500 ribu. Atau 1 miliar, 2 miliar, 5 miliar, 10 miliar sekalipun out comenya apa buat rakyat," ujarnya.

Masjid Agung An-Nuur Pare Kediri Direnovasi, Telan Biaya Rp3,9 M

Dikatakannya, jika anggaran sebesar itu jika tidak ada hasilnya untuk rakyat, Mas Dhito katakana agar tegas tidak usah dilaksanakan saja. Ketika memiliki dampak nyata, ia mempersilahkan untuk jalan terus.

"Saya harapkan ini memberikan betul betul out come yang betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat," terangnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Pemerintah Kabupaten Kediri, Mamik Amiyati melalui salah satu General Manager salah satu media di Kediri, Kurniawan Ahmad menjelaskan bahwa kegiatan festival budaya ini diikuti sebanyak 210 stan yang berpartisipasi.

Memperioritaskan UMKM lokal Kediri untuk terus mengembangkan usaha dan produk. Termasuk juga mewadahi daerah lain untuk bisa mempromosikan di event kali ini.

Selain Kediri, ada beberapa dari daerah lain seperti Sidoarjo, Malang, Blitar, Jombang, Tulungagung dan bahkan Lumajang.

"Karena ini ikhtiar kita bagaimana caranya orang rame-rame berbondong bondong datang ke Kediri," tandasnya.

Pantauan VIVA Jatim, ratusan stan-stan memenuhi di area SLG Kediri. Selain UMKM juga diisi stan organisasi perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri. 

Bertepatan dengan momentum Ramadan tampak masyarakat berbondong-bondong untuk ngabuburit. Diketahui, kegiatan ini digelar selama 16 hari  dan pada malam harinya terdapat sederet lomba-lomba islami untuk memeriahkan acara tersebut.