Gempa Tuban, Ratusan Pasien RS Unair Surabaya Dievakuasi Keluar

Ratusan pasien RS Unair Surabaya dievakuasi di halaman parkir
Sumber :
  • Viva Jatim/Nur Faishol

Surabaya, VIVA Jatim – Akibat getaran gempa yang juga terasa kuat di Surabaya, ratusan pasien di RSU Unair Surabaya terpaksa dievakuasi keluar. Sebagaimana diketahui, wilayah Tuban dan sejumlah daerah di Jawa Timur dilanda gempabumi magnito 6,5, pada Jumat, 22 Maret 2024. Salah satu wilayah yang merasakan getaran kuat yakni Kota Surabaya.

Beri Trauma Healing, Bupati Gresik Datang ke Bawean Sapa Warga Terdampak Gempa

Gempabumi Tuban diikuti puluhan kali gempa susulan. Gempa susulan terasa kuat dan agak lama dirasakan di Surabaya pada Jumat sore. Akibatnya, Banyak orang berhamburan keluar rumah. Begitu juga di gedung-gedung perkantoran, orang-orang keluar gedung untuk menyelamatkan diri.

Tak terkecuali di RSU Unair Surabaya. Di sana, ratusan pasien yang tengah dirawat terpaksa dievakuasi keluar dari dalam gedung. Mereka ditampung sementara di lapangan parkir, menjauhi area gedung. Ada beberapa pasien ada yang dievakuasi masih berada di atas bangsal dan kursi roda. Mereka tetap dalam kondisi tangan terinfus.

Antisipasi Gempa Susulan, BPBD Surabaya Dirikan Tenda Darurat di RS Unair

Nus Saidah (23 tahun), anggota keluarga salah satu pasien RSU Unair mengatakan, saat gempa terjadi ia menemani keponakannya yang dirawat di lantai 4. Getaran terasa kuat saat ketiga kalinya. "Kami keluar semua," ujarnya kepada wartawan.

Ketika tanah bergoyang, keluarganya dan keluarga pasien yang lain panik. Mereka berlarian turun melalui tangga darurat. Nia dan keluarganya mengaku pasrah. Keponakannya tetap harus dirawat, sementara mereka khawatir terjadi gempa susulan.

BPBD Jatim Sebut Gempa Bumi di Tuban Terjadi 60 Kali, Durasinya Berbeda-beda

Keluarga pasien lainnya bernama Abdullah (28) menjelaskan, saat kejadian ia berada di ruang rawat inap lantai 5 menemani anaknya yang dirawat. Begitu goncangan terjadi, ia langsung menggendong anaknya dan turun keluar dari dalam gedung. "Saya lari dengan istri saya menggendong anak,” kata Abdullah.

Berdasarkan data dari BMKG, gempabumi pertama berkekuatan Magnitudo 6 terjadi di koordinat 5.79 LS,112.32 BT atau 132 km timur laut, Tuban, Jumat 22 Maret 2024.