Atasi Stunting, Ribuan Bungkus Abon Ikan Kembung Dibagikan kepada 250 Balita di Surabaya

Fajar Firsada memberikan bantuan abon ikan kembung di Surabaya.
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

Ia menyampaikan, sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Surabaya memang sedang gencar menekan angka stunting. Bahkan di tahun tahun 2022, Surabaya telah berhasil mencapai zero growth stunting sehingga saat ini fokusnya mengatasi yang tersisa.

Ketum Fatayat NU Minta Kader di Daerah Turut Bantu Pemerintah Tangani Stunting

"Saat ini jumlah balita stunting di kota Surabaya tinggal 250 balita. Angka ini turun drastis dari awal 2022 sebanyak 1.954 balita. Awal 2023 kembali turun menjadi 923 balita. Dan perlu ditekankan, sejak tahun 2022 Kita Surabaya telah berhasil mencapai zero growth stunting," katanya.

Untuk menekan angka stunting, Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya. Intervensi dilakukan pada remaja hingga balita. Diantaranya melalui program Aksi bergizi cegah stunting dengan mengajak senam, cuci tangan, gosok gigi dan sarapan bersama dan minum tablet tambah darah untuk putri serta konseling yang dilakukan di sekolah SMP dan SMA. 

Relawan Prabowo-Gibran Penerus Negeri Jatim Edukasi Stunting di Sidoarjo

Langkah intervensi juga kepada calon pengantin dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan oleh tim DP3A.

"Kami berkolaborasi bersama. Misal Dinas Pertanian ada panen ikan atau telur, maka CSR-nya didistribusikan untuk pengendalian stunting. Semua berkolaborasi bahu-membahu menurunkan angka stunting," tandasnya. 

Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Gresik Gelar Pelatihan Penguatan Kapasitas Daerah

Lebih lanjut ia mengatakan, stunting adalah akibat dari asupan yang kurang secara kronis dan infeksi secara berulang. Tetapi tidak menutup kemungkinan balita stunting tersebut dengan penyakit, diantaranya down syndrome, TBC atau lainnya. "Sekarang yang tersisa kebanyakan ya dari balita stunting dengan penyakit. Ini yang sedang kami kejar, bagaimana jumlahnya terus turun," pungkasnya.