Monev Pelayanan Pemasyarakatan selama Ramadan, Kemenkumham Jatim: Momentum Saling Bertukar Pikiran

Monev Ditjen Pemasyarakatan di Kemenkumham Jatim
Sumber :
  • Nur Faishal/ Viva Jatim

Sidoarjo, VIVA JatimKanwil Kemenkumham Jatim menerima kunjungan jajaran Direktorat Jendral Pemasyarakatan di Aula Lapas Kelas I Surabaya Rabu, 27 Maret 2024.

Santapan Lebaran Bikin Naik Kolesterol? 6 Buah ini Bisa Bantu Netralkan Tubuhmu

Rombongan dari Ditjen Pemasyarakatan yang dipimpin Direktur Pengamanan dan Intelijen Supriyanto itu menggelar monitoring dan evaluasi (monev) pelayanan pemasyarakatan selama Ramadan.

Kegiatan itu dihadiri oleh Pimti Pratama Kanwil, Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama Sudjonggo serta para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Jawa Timur.

Umat Islam akan Jalani 2 Kali Ramadan dalam Setahun, Kapan Itu?

Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono menyambut baik kedatangan tim dari Ditjen Pemasyarakatan.

Ia berharap agar peserta dapat menyerap dengan baik materi dan evaluasi yang disampaikan oleh tim monev.

Buya Yahya: Bagaimana Hukum Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang di Ramadan?

“Ini merupakan momentum penting untuk saling bertukar pikiran dan menyampaikan kondisi terkini di satuan kerja masing-masing,” pesan Heni.

Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama dari Ditjen Pemasyarakatan, Sudjonggo, menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke Jawa Timur adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi pada bulan Ramadan.

Hal ini sesuai surat perintah dari Direktur Jendral Pemasyarakatan. Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi lapas di Jawa Timur yang hampir semuanya over kapasitas, dengan rasio perbandingan petugas pemasyarakatan dan WBP yang masih jauh dari ideal.

“Hanya Lapas Arjasa saja yang tidak over kapasitas,” ujar Sujonggo.

Dirinya berharap kepada segenap jajaran pemasyarakatan untuk tidak menyerah dengan kondisi yang ada. Justru hal ini harus menjadi pemicu untuk berkinerja lebih baik lagi dalam memberikan layanan.

“Bekerjalah dengan cara bukan dengan alasan,” tutup Sujonggo.

Sementara itu, Supriyanto, Direktur Pengamanan dan Intelijen Ditjen Pemasyarakatan, menyoroti pentingnya memberikan pelayanan prima kepada WBP, termasuk aspek makanan yang bergizi.

“Momen ramadan ini harus dijadikan momen untuk memberikan makanan dengan gizi seimbang yang dibutuhkan warga binaan,” terang Supriyanto.

Ia menegaskan pentingnya menjunjung tinggi prinsip tiga kunci pemasyarakatan maju. Antara lain melakukan deteksi dini atas potensi gangguan keamanan, memberantas narkoba di dalam lapas.

“Serta melakukan sinergi dengan aparat penegak Hukum,” lanjut Supriyanto.

Supriyanto juga menegaskan larangan terhadap segala bentuk penyalahgunaan HP di dalam lapas/ rutan. Untuk itu dirinya menegaskan kepada seluruh jajaran pemasyarakatan agar jangan coba-coba membantu memasukkan handphone ke lapas/ rutan.

Mengingat mendekati momen Idul Fitri, Supriyanto mengingatkan kepada Kepala UPT agar memberikan pelayanan maksimal kepada warga binaan. Terutama dalam hal pemberian remisi, dan menghindari pelanggaran-pelanggaran yang dapat terjadi.

“Berikan remisi sesuai aturan yang berlaku dan jangan ada diskriminasi,” tutup Supriyanto.

Diketahui, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada jajaran pemasyarakatan dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka dengan baik serta menghadapi tantangan yang ada di lapas-lapas di Jawa Timur.