Gunung Semeru Embuskan Awan Panas Guguran hingga 7 Km 

Warga sekitar mengamati situasi erupsi Gunung Semeru
Sumber :
  • BNPB Lumajang

Jatim – Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa fenomena awan panas guguran (APG) yang dimuntahkan Gunung Api Semeru berjarak antara 5 sampai 7 kilometer. Hingga saat berita ditulis embusan APG tersebut masih berlangsung. Dikatahui berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Pemkot Surabaya Gandeng Kampus NU Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis

Kondisi itu lantas membuat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang langsung bergerak cepat turun ke lapangan untuk mengkaji dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait apa saja yang perlu dilakukan. 

“Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang.

15 Ribu Porsi Makanan Disuguhkan Pemkab Kediri di Nglencer Ning Pendopo

Joko menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan bersama tim PVMBG, abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan. Sebagai antisipasi adanya dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang juga membagikan masker gratis kepada masyarakat.

“Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” terang Joko.

Polri Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Bintara, di Polda Jatim 3 Orang

Sementara itu, PVMBG juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Halaman Selanjutnya
img_title