Pemandangan Sepi Pendukung Luman di Area Nobar Debat Pilgub Jatim 2024
- Rahmat Fajar
Surabaya, VIVA Jatim-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menyediakan tiga layar lebar di halaman Graha Unesa, tempat debat perdana Pilgub Jatim 2024 berlangsung, Jumat, 18 Oktober 2024 malam WIB. Tiga layar tersebut diletakkan di tempat area pendukung masing-masing Paslon.
Pantauan VIVA Jatim, pemandangan sepi tampak di area nobar Paslon nomor 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim (Luman). Di area tersebut hanya terisi belasan orang saja ketika debat dimulai. Bahkan sebelum debat dimulai, area nobar Paslon nomor 1 tak terlihat pendukung Luman.
Pemandangan sepi tersebut berbeda dengan area Paslon nomor 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak dan Paslon nomor 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans). Dua ara tersebut ramai oleh ratusan pendukung lengkap dengam yel-yel, alunan musik dan spanduk dukungan.
Area nobar pendukung masing-masing Paslon dipisah oleh pagar besi yang dilengkapi dengan layar lebar untuk menyaksikan jalannya debat. Sejak pukul 18.30 WIB para pendukung Paslon memasuki area yang telah ditentukan.
Di area Paslon nomor 1, Luluk Nur Hamidah, Lukmanul Hakim, hingga pukul 19.15 WIB tak tampak ada pendukungnya yang menempati area yang telah disediakan.
Sementara di area pendukung paslon nomor 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, tampak ratusan pendukung dari berbagai partai pendukung dan simpatisan sambil diiringi musik drum band. Berbagai spanduk bertuliskan dukungan terhadap Khofifah-Emil mereka bentangkan.
Adapun di area pendukung paslon nomor 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), mereka dihibur oleh tarian kuda lumping. Para pendukung dengan santai menunggu dimulainya debat.
Seperti diketahui, debat perdana Pilgub Jatim 2024 mengangkat tema transformasi sosial dan peningkatan produktivitas sumber daya lokal untuk kesejahteraan masyarakat Jatim. Tema tersebut mempunyai tujuh sub tema yaknil, daya saing dan nilai tambah ekonomi, pendidikan, kesehatan, demografi, kemiskinan, serta kesenjangan, masyarakat digital, ketahanan sosial, serta penguatan budaya dan identitas lokal.
Dalam debat kali ini, KPU menghadirkan tujuh panelis. Para penelis yang menyusun pertanyaan sesuai dengan tema debat.
