Harga Emas Internasional dan Domestik Turun 12 November 2024, Ini Penyebabnya
- Istimewa
Surabaya, VIVA Jatim –Harga emas internasional melayang mendekati level terendah satu bulan pada perdagangan Selasa, 12 November 2024. Tren ini terjadi karena investor menanti data ekonomi AS serta komentar dari pejabat Federal Reserve untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan suku bunga.
Dilansir dari The Economic Times, harga emas di pasar spot sedikit berubah, berada di kisaran US$2.622,89 per ons pada pukul 00:35 GMT atau 07:35 WIB, setelah mencapai level terendah sejak 10 Oktober pada hari Senin. Sementara itu, emas berjangka AS naik sebesar 0,4 persen menjadi US$2.629,10 per ons.
Penguatan Dolar AS yang mendekati level tertinggi dalam empat bulan membuat emas batangan kurang menarik bagi pemegang mata uang selain dolar. Fokus pasar kini tertuju pada rilis data ekonomi utama AS minggu ini, termasuk Indeks Harga Konsumen (CPI) pada hari Rabu, Indeks Harga Produsen (PPI) dan klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis, serta data penjualan ritel dan produksi industri pada hari Jumat.
Selain itu, sejumlah pejabat bank sentral AS, termasuk Ketua Jerome Powell, dijadwalkan memberikan pidato yang mungkin akan memberikan panduan terkait kebijakan suku bunga. Harga emas telah berada di bawah tekanan sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS, dengan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi serta kemungkinan suku bunga yang tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Harga Emas Domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diperdagangkan di harga Rp1.482.000 per gram pada hari ini, turun Rp35.000 dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya. Berdasarkan data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali (buyback) emas ditetapkan pada Rp1.336.000 per gram, juga turun Rp35.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas berdasarkan ukuran hari ini adalah sebagai berikut: