Dikira Darah Haid, Ayah Temukan Anaknya Tewas saat Hendak ke Sawah
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Jatim – Didik, ayah dari AF (23) korban pembunuhan di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung mengatakan bahwa awalnya ia menyangka bahwa darah yang menetes di kamar korban adalah darah haid. Kebetulan saat itu korban sedang haid.
Kronologi lengkapnya bermula pada saat ayah korban hendak nonton pertandingan sepak bola. Sekitar pukul 22.30 pada Minggu 18 Desember 2022 sang ayah menanyakan kepada AF dalam kondisi sudah makan apa belum. Saat itu, kakak korban, IM, sedang berada di Kota Malang di rumah suami. Sedangkan ayah korban berada di rumah sebelah yang masih satu pekarangan.
"Akhirnya, saya belikan makanan dan saya taruh di lemari. Nah kemudian saya ke sini [rumah sebelah] untuk melihat pertandingan bola," beber Didik, Selasa, 20 Desember 2022.
Selepas pertandingan, ayah korban langsung tidur karena kecapekan. Penuturannya, selang dini hari tidak mendengar kecurigaan atau suara teriakan dari rumah yang ditempati anaknya.
Didik menuturkan bahwa selama ini setiap subuh selalu salat berjamaah dengan AF. Berhubung sedang haid, ia hanya mengetok pintu untuk membangunkan. Tidak menaruh curiga dengan tetesan darah, malah dikira akibat haid yang dialami anaknya.
Bahkan sempat mengelap darah tersebut, mengira saking polosnya AF sampai tidak tahu kalau darah haidnya menetes. Hingga pada akhirnya, Didik akan pergi ke sawah dan berpamitan kepada AF.
"Jam 6 saya mau berangkat ke tegal [sawah]. Lihat anak saya tidak menyangka kalau itu terjadi pembunuhan karena posisi tidur terbaring biasa," ungkapnya.
Ayah korban mengetahui ada sejumlah luka dan sudah tidak mengembuskan nafas. Ia syok dan menghubungi pemerintah desa setempat hingga sampailah polisi di rumahnya.
Tim Inafis Polres Tulungagung, pada Selasa kemarin, 20 Desember 2022 melakukan pencarian senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
"Kalau motif dari pelaku belum bisa memastikan, yang pasti kemungkinan besar pelaku dan korban saling mengenal. Kemungkinan orang dekat tetapi kita belum bisa memastikan," tegas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tulungagung, Ajun Komisaris Polisi Agung Kurnia P kepada awak media, Rabu, 21 Desember 2022.
Hasil autopsi yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Tulungagung menunjukkan ada beberapa luka tusuk. Kemungkinan luka tusuk agak dalam mengenai paru-paru menjadi penyebab AF hilang nyawa. Selain mengarah ke dada, luka tusuk juga menghujam ke tangan dan leher.
"Penyebab kematian karena afiksi ada tusukan di paru-paru. Kemungkinan kenanya dari dada atau punggung," ujar AKP Agung.
Perihal kekerasan seksual, kepolisian sementara masih menunggu hasil irigasi vagina. Sementara untuk hasil kekerasan seksual belum bisa keluar, kemungkin keluar dalam waktu satu minggu kedepan.
"Kalau hasil pemeriksaan luar vagina tidak ada kekerasan seksual, kemudian juga tidak ada nampak adanya cairan sperma," imbuhnya.
Selain luka tusuk, ada barang berharga yaitu handphone yang diduga hilang. AKP Agung menjelaskan ada keterangan bahwa korban m memiliki dua alat komunikasi. Sedangkan di temukan di TKP hanya 1.
"Kemungkinan 1 diambil oleh pelaku, kalau motif sementara kami belum tahu dan akan menyelediki lebib lanjut," tandasnya.