Belajar dari Kasus Sampang, Ansor Jatim Instruksikan Kader Jaga Kedamaian Pilkada
- Dokumen pribadi Musaffa Safril
Surabaya, VIVA Jatim-Ketua PW Ansor Jatim, Musaffa Safril sangat prihatin atas insiden pengeroyokan yang terjadi di Ketapang, Sampang, yang diduga terkait dengan Pilkada. Ia mengatakan tindakan kekerasan semacam ini tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan semangat demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi.
Melihat kejadian tersebut, kata Safril, Ansor Jatim akan terlibat di lapangan untuk memastikan Pilkada di Jawa Timur berlangsung damai. Ia akan memberikan instruksi kepada seluruh kader Ansor Jatim agar ikut menjaga netralitas organisasi.
"Ansor secara kelembagaan bersikap netral dalam kontestasi politik. Kader diperbolehkan terlibat dalam Pilkada 2024, asalkan tidak membawa atribut organisasi," ujarnya kepada VIVA Jatim, Kamis, 21 November 2024.
Safril juga meminta kepada kader untuk menghindari kampanye hitam. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menolak kampanye hitam dan menjaga semangat perjuangan serta mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Mengawal Proses Demokrasi Kader Ansor diinstruksikan untuk turut serta menjaga kondusifitas wilayah dan mengawal jalannya proses penghitungan suara di semua tingkatan, guna mengamankan mandat suara rakyat," katanya.
Safril juga mengingatkan kepada kader Ansor agar menjaga etika dan adab. Ia menegaskan pentingnya bagi setiap kader untuk menjaga sikap komando dalam organisasi dan beretika dalam menjaga nilai-nilai Nahdlatul Ulama (NU).
Seperti diberitakan terjadi pengeroyokan menggunakan celurit kepada seseorang hingga tewas di Ketapang, Sampang beberapa hari lalu. Kejadian tersebut diduga terkait Pilkada 2024.